Tidak membicarakanmu bukan berarti sudah lupa, hanya saja terkadang semuanya cukup di dekap rapat dalam diam.
~Jonathan Auriga~~••~
Chicago, United States.
After three years."Auriga! Aku punya kabar baik!"
"Hati-hati, Ele, kamu bisa aja jatuh!"
"Auri, kamu tau gak sih aku tuh saking senengnya sampai mau nangis."
"What happen?"
"Aku nemuin nama Bang Naka!"
"Hah?"
"Nakaels, his name!"
"Nakaels?"
"Kamu lupa sama Nakaels? Kamu sahabatnya Bang Naka loh!"
"Nakaels nama galerinya, kan?"
"Iya, aku nemuin itu di Bali dan kamu gak boleh bilang apa-apa sama Bang Naka, kita udah sama-sama janji gak akan saling memanfaatkan satu sama lain, awas aja kamu ngadu!"
"Oke, I didn't cross the line."
"Auri, kamu gak ada niatan pulang ke Indonesia beberapa hari gitu?"
"Kerjaanku banyak."
"Ishh, gak peka!"
Pria dihadapannya terkekeh pelan, "Bilang aja, Auri temenin ke Indonesia bisa? Gitu aja kok ngode segala."
"Gengsi dong!"
"Makan tuh gengsi sampai beranak pinak."
"Auri!"
Tiga tahun terakhir Jonathan selalu direpotkan dengan kehadiran Selena, ada saja hal yang dilakukan gadis itu hingga Jonathan pusing sendiri. Tapi lucunya Jonathan tidak pernah merasa ingin mengusir Selena jauh-jauh, lagi pula hanya gadis itu teman yang Jonathan punya di Chicago.
"Tahun ini natalku lebih bahagia tau!"
"Tahun lalu kamu bilang gitu, tahun lalunya lagi juga gitu."
"Setiap natal itu harus dirayakan dengan suka cita, gimana sih kamu?"
"Iya, Ele, iya."
Seperti dugaannya Selena adalah gadis yang menyenangkan meskipun Jonathan tahu benar bahwa gadis ini punya banyak sekali ruang kosong di hatinya. Jika semua orang salah paham akan perhatian Jonathan pada Selena adalah sebuah rasa cinta maka mereka akan menemukan jalan buntu karena yang Jonathan lakukan selama ini hanyalah bentuk sebuah perhatian wajar, seperti halnya pada Bintang dan Mahendra atau bahkan pada Rosetta dan Renika.
"Anyways, kamu nemuin Nakaels dimana?"
"Di sini!" Selena memberikan sebuah file dengan nama Nakaels yang sudah dirinya lingkari, file milik tempatnya bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Biru || Johnny Suh (Completed)✓
Fiksi Penggemar//Bagian Pertama Adinata Bersaudara// [Kita Yang Selalu Ingin] Bukankah langit setia memeluk senja? Entah saat masih merah merekah bahagia, Atau bahkan saat hitam legam penuh duka. Sampai akhirnya senja hilang ditelan malam, Berganti esok fajar deng...