Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum teman-teman.
Buat kalian yang sengaja atau gak sengaja mampir ke sini, jangan lupa yaa baca nya sambil vote.
Oh iya.
JADI LAH PEMBACA YANG BIJAK!!
''Belajar lah untuk saling menghargai dan menjaga ucapan agar tidak menyakiti hati orang lain.''
TAHAP REVISI BRO...
Happy Reading♡♡
***
Nadhira melihat sekeliling rumahnya hiasan-hiasan bunga berada di mana mana, awalnya Nadhira tersenyum karena melihat itu namun senyumnya hilang saat dia melihat sebuah nama, nama itu bukan nama miliknya tetapi nama wanita lain yang bersanding dengan nama suaminya, Gus Azam.
Tak lama kemudian suara seseorang yang tengah menuruni tangga, Nadhira memerhatikan baik-baik siapakah orang yang sedang bersama Gus Azam.
''Dokter bilang Nadhira udaa--'' ucapan Gus Azam terhenti saat dia melihat kehadiran Nadhira, wanita yang bersama Gus Azampun ikut menatap Nadhira.
''Nadhira,'' gumam Gus Azam pelan lalu melepaskan tangannya yang sedang menggenggam tangan wanita itu.
Nadhira menggelengkan kepalanya sambil berjalan mundur dada nya terasa sesak belum pernah dia melihat Gus Azam bergandengan tangan dengan cewek selain dirinya. Pikiran Nadhira kalut kemana-mana.
''Nadh.'' Gus Azam berusaha memegang tangan Nadhira tetapi Nadhira selalu menepisnya.
''Ini kah yang di namakan janji Mas??'' tanya Nadhia dengan air matanya yang mengalir di pipinya.
''Aku ingin memberi kejutan dengan sadarnya aku dalam koma tapi salah malah aku yang di beri kejutan dengan kamu menikah lagi dengan wanita itu,'' ucap Nadhra sambil menujuk wanita yang berdiri diam di depan tangga.
Gus Azam terdiam tidak bisa dia mengatakan apa-apa, dirinya merasa salah karena dia sudah menikah saat Nadhira koma bahkan dia sudah janji gak akan menikah lagi tapu dia tidak bisa menetapi janji itu.
***
''Mau tinggal di mana dia?'' tanya Nadhira.
''Salwa bakalan tinggal sama Ummi dan Abbah di pondok,'' jawab Gus Azam sambil menatap Salwa yang menundukkan kepalanya.
''Setelah Salwa hamil baru Mas menyuruh dia tinggal sama Ummi dan Abbah??'' pertanyaan Nadhira membuat keduanya terkejut, terutama Gus Azam. Dia tidak mengetahui kalau Salwa sedang hamil. Gus Azam langsung menatap Salwa sedangkan Salwa tak berani menatap mereka berdua.
''Gak perlu memperlihatkan wajah keterkejutan itu di hadapanku Mas, karena aku tau kamu pasti sudah melakukan semua itu karena kamu juga mencintainya kan?'' tanya Nadhira lalu pergi meninggalkan ruang makan.
***
Dapat Cerita ini dari mana??
Tertarik??
Yuk lanjut baca.Ehhhhmm, ini cerita tentang poligami siiihh.. Kalau kalian kurang suka, skip aja gak papa.
~Jangan terlalu memaksakan apa yang kalian tidak sukai.
Kalau mau bertahan juga siih boleh, Alhamdulillah malahan.
Dan kalau bisa bacanya jangan loncat-loncat yaa, minta tolong banget. Oh iya vote nya di usahain, oke.
Tenang kok, cerita ini ada squel nya, dan in syaa Allah squel nya gak ada poligami nya.
Kalau kalian gak suka cerita yang ini, bisa aja langsung mampir ke squel nya, tapi kayak nya kalau langsung ke squel nya gak bakalan nyambung siih..
Jadi Ae saranin buat kalian yang udah terlanjut mampir ke sini, baca aja dari Chapter 1 sampe ending dan habis itu langsung baca Squel nya...
Seru kok, greget nya juga ada..
Follow Ig @aeeseeyah
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Azam [Revisi]
Short StoryFOLLOW DULU BARU BACA!! KALAU GAK MAU BACA GAK USAH, UDAH MAH BACANYA LONCAT EHH MALAH GAK VOTE LAGI!! PERATURAN 1. Bacanya gak boleh emosi 2. Komennya jangan kasar 3. Jangan bencii dengan orang yang ada didalam cerita 4. Gak boleh nuduh sembarangan...