Chapter 25

10.1K 542 36
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman

Jangan lupa mampir ke Ig
@aeeseeyah

Diusahan vote dan jangan lupa follow

Happy Reading♡♡

***

Nadhira merebahkan tubuh nya di atas kasur, setelah pulang dari Rumah sakit Nadhira memilih untuk langsung pulang ke rumahnya dari pada ikut Gus Azam mengantarkan Salwa ke rumah Abbah Alfan, bukan karena Nadhira tidak mau bertemu dengan yang lain tapi Nadhira merasa kalau hari ini dirinya sangat pusing.

Setelah memikirkan sesuatu Nadhira langsung duduk di atas kasurnya kemudian dia mengusap perutnya dan menatapnya.

''Ternyata aku pernah hamil dan anak itu keguguran,'' lirih Nadhira.

''Aku gak tau kapan aku bisa hamil lagi, tapi aku senang karena sekarang ada Ray,'' lanjut Nadhira dan kembali merebahkan tubuhnya.

Baru saja Nadhira memejamkan matanya sebuah panggilan masuk membuat Nadhira membuka matanya dan menatap layar ponselnya.

''Syafa,'' gumam Nadhira kemudian mengangkatnya.

''Assalamu'alaikum Fa,'' ucap Nadhira sambil tersenyum.

''Wa'alaikumsalam,'' jawab Syafa.

''Kenapa Fa?''

''Sorry, Dhir. Aku baru bisa hubungi kamu lagi soalnya aku sibuk banget niiihhh. Ini juga aku nyempetin banget, jujur ya aku kangen banget sama kamu,'' ucap Syafa.

''Apaan siihhh lebay banget tau,''

''Dhir, aku benar-benar minta maaf aku baru bisa telpon kamu lagi,'' ucap Syafa.

''Gak papa, Fa. Aku ngerti kok kamu kan Dokter pasti laahh sibuk belum lagii nyiapin hafalan,''

''Aku beruntung banget punya sahabat kayak kamu Dhir,'' ucap Syafa sambil tersenyum lebar.

''Aku bahkan lebih beruntung karena bisa di pertemukan sama kamu,'' ucap Nadhira.

''Gimana kabarnya Dhir??'' tanya Syafa.

''Yang kamu lihat gimana,'' ucap Nadhira sambil melihat dirinya sendiri.

''Masih ada yang sakit?'' tanya Syafa.

''Sedikit,'' ucap Nadhira

''Fa kemarin aku donorin darah buat Papa.''

''Kok bisa??''

Nadhira kemudian menceritakan semua kejadian yang di Rumah sakit. Berawal dari dirinya Tasmi' hingga kerumah sakit gara-gara Rayn sakit dan Nadhira mengetahui kalau papahnya juga lagi sakit.

''Aku heran dehh Dhir sama kamu,'' ucap Syafa setelah selesai mendengar cerita Nadhira.

''Kenapa?''

''Kok kamu bisa sekuat ini?''

''Aku bisa kuat karena aku punya Allah, Fa. Allah yang selalu nyemangatin aku buat lewati semua ini dan setelah selesai pasti Allah bakalan kasih aku hadiah,'' ucap Nadhira membuat Syafa menahan tangisnya.

''Aku baru punya masalah sedikit aja udah ngeluh Dhir, kadang aku malu banget sama diri aku sendiri. Aku sahabatan sama kamu, aku tahu semua tentang kehidupan kamu, tapi aku gak bisa jadi kayak kamu Dhir yang kuat yang bisa nyembunyiin tangisan di balik senyuman manis,'' ucap Syafa akhirnya dia menangis

Gus Azam [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang