Chapter 19

8.8K 538 7
                                    


Assalamu'alaikum teman-teman

Jangan lupa vote

Jangan lupa main ke instagram
@aeeseeyah

Happy Reading

***

1 Minggu setelah acara sukuran Rayn, Gus Azam kemudian pulang ke rumahnya. Namun, masih sama rumahnya terlihat sepi bahkan terkunci, berkali-kali Gus Azam mengucapkan salam sama sekali tidak ada yang menjawab. Gus Azam memgambil ponsel nya dan menelfon Nadhira namun Nadhira tidak mengangkatnya sama sekali.

Tiba-tiba Gus Azam mengingat kalau di sini ada rumah Om nya mungkin Nadhira di sana pikir Gus Azam. Segera Gus Azam menaiki mobil nya dan melajukannya menuju rumah Reza.

***

Nadhira saat ini dia tengah bermain di kolam bersama Faza, dirinya dari tadi gak henti-henti tertawa karena tingkah Faza yang sangat menggemaskan.

''Dhira,'' Panggil Reza sambil berjalan ke arah Nadhira.

''Iya Om?''

''Ada suami kamu,'' ucap Reza membuat Nadhira yang dari tadi tertawa menghentikan tawanya dan terdiam.

''Dhir,'' panggil Reza saat menyadari perubahan di wajah Nadhira.

''Ehhh iya om.'' Nadhira kemudian keluar dari air bersama Faza.

Kemudian dengan basah-basahan Nadhira berjalan untuk menemui Gus Azam.

''Kenapa gak bilang kalau di sini Nadh?'' tanya Gus Azam membuat Reza dan Falin bingung.

''Dhir kamu gak bohongin Om kan?'' tanya Reza sambil menatap Nadhira.

''Dhira ganti baju dulu yaa dingin soalnya, Mas Azam kita ngomongnya di kamar aja,'' ucap Nadhira kemudian berjalan menuju kamarnya.

Nadhira langsung mengganti bajunya dan ternyata Gus Azam menunggunya di kamar.

''Kenapa?'' tanya Gus Azam.

''Kangen Faza,'' jawab Nadhira kemudian duduk dan merapihkan rambutnya.

Gus Azam langsung berjalan mendekati Nadhira

''Nadh, tau gak Mas khawatir banget sama kamu, pas mas pulang udah dua kali kamu gak ada di rumah,'' ucap Gus Azam yang mungkin Nadhira denger.

''Iya maaf Dhira gak kasih tau Mas, karena Dhira asik banget main sama Faza,'' ucap Nadhira masih sibuk menyisir rambutnya.

''Sampe lupa Nadh?'' tanya Gus Azam.

''24 jam kamu main sama dia gak mungkin,'' lanjutnya lagi.

Selesai merapihkan rambutnya Nadhira langsung menatap suaminya yang kini tengah menatapnya juga, kemudian dia tersenyum.

''Gak juga, tapi kayaknya Mas gak peduli juga aku di mana,'' ucap Nadhira sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

''Nadh?''

''Mas ke sini mau jemput Dhira kan? Ya udah ayo pulang.'' Nadhira segera mengambil kerudung dan cadarnya dan langsung memakainya kemudian mengambil kaos kakinya dan memakainya juga.

''Kita ngomong nya di rumah aja Mas, malu sama om,'' ucap Nadhira.

Keduanya langsung ke luar dari kamarnya kemudian menemui Reza dan Falin, keduanya kemudian berpamitan untuk pulang.

***

Seperti biasa keluarga Abbah Alfan Qodim setiap hari akan berkumpul. Ya karena semua anaknya satu rumah dengannya, cuma Gus Azam yang beda sendiri karena Nadhira yang minta.

Setiap semuanya kumpul dan Gus Azam ikut kumpul tapi Nadhira gak pernah ikut, bahkan waktu acara sukuran Rayn kemarinpun mereka mengambil poto keluarga.

Jadi kalau di tanya yang lebih akrab sama keluarga Gus Azam itu ya Salwa karena dari dulu emang Salwa udah kenal, udah deket sama mereka. Sedangkan Nadhira dia ketemu keluarganya pas acara nikahannya doang dan mungkin gak setiap hari, dan itupun gak tau siapa aja nama anak kakaknya Gus Azam dan Nama Istrinya. Kemarin aja Nadhira baru mengetahui kalau ternyata istri kakak nya Gus Azam yang pertama itu adalah kakaknya Syafa teman dekatnya.

Pernikahan Salwa yang tak cukup ramai seperti pernikahan Nadhira, tapi para santri hanya tahu nya Salwa doang yang istrinya Gus Azam. Hanya Ustadz Ustadzah dan santri-santri tertentu yang tahu Gus Azam mempunyai dua istri.

Saat ini Ummi Shafiyyah dan para menantunya yang lain tengah berada di dapur kecuali Salwa yang mengurus anaknya yang sedang rewel.

''Kha,'' panggil Ummi Shafiyyah.

''Iya Ummi?''

''Kemarin saat acara sukuran Rayn Nadhira ke sini?''

''Sepertinya nggak Ummi, soalnya Khadijah gak lihat,'' jawab Khadijah.

Setelah itu Ummi Shafiyyah hanya terdiam seperti memikirkan sesuatu.

''Kenapa Ummi?'' tanya Khadijah.

''Gak papa, kalian lanjutin masaknya yaa, Ummi mau ke kamar dulu,'' ucap Shafiyah kemudian berjalan menuju kamarnya.

''Kenapa Mbak?'' tanya Annisa---Istrinya kakak Gus Azam yang ke dua.

''Gak tau Ummi,'' jawab Khadijah sambil melihat ke arah Ummi Shafiyyah yang sudah menghilang.

''Ummi sampai kapan yaahh kayak gitu sama Nadhira,'' ucap Maryam---Istri kakak ketiganya Gus Azam.

''Mungkin Ummi kayak gitu juga punya alasannya sendiri,'' ucap Annisa.

''Iya aku tau Ummi itu sebenarnya baik, tapi kasihan juga Nadhira yang seperti gak di anggap menantu gak pernah ikut kumpul juga,'' ucap Maryam.

''Udah jangan di pikirin ayo lanjutin masaknya,'' ucap Khadijah yang aslinya bingung juga.

***

Sampai di rumah keduanya langsung masuk.

''Udah makan?'' tanya Gus Azam saat keduanya sudah ada di dalam.

''Mas tadi bawa makan, ayo makan dulu,'' ajak Gus Azam sambil menarik tangan Nadhira ke meja makan. Dan mendudukkannya di kursi kemudian dia pun ikut duduk.

Melihat Nadhira yang masih terdiam, kemudian Gus Azam segera mengambil makanannya dan memberikannya kepada Nadhira. Namun, lagi-lagi Nadhira terdiam melihat itu Gus Azam langsung berdiri dan mendekatkan kursinya pada Nadhira setelahnya dia mengambil piring itu dan menyendokkan makanannya lalu memberikan kepada Nadhira.

Nadhira yang melihat itu tersenyum, kok Gus Azam peka kalau dia pengen di suapin batin Nadhira. Nadhira segera menerima suapan yang Gus Azam berikan kepadanya.

''Kemarin Ummi nanyain kenapa kamu gak datang,'' ucap Gus Azam tiba-tiba, membuat Nadhira yang tengah mengunyah makanannya keselek Nadhira langsung mengambil air lalu meminumnya.

''Kenapa Ummi nanyain?'' tanya Nadhira setelah meletakkan gelas diatas meja.

''Kamu kenapa kemarin pas acara sukurannya Rayn gak hadir? Harusnya kamu juga ada di sana,''

''Dhira kan gak di kasih tahu bakalan ada acara apa enggak,''

''Ya kamu harusnya ngerti, sekarang kamu udah jadi Ibu, Nadh. Suami masih di situ kamu udah pulang duluan bukan pulang ke rumah lagi,'' ucap Gus Azam.

''Ya maaf Mas, lagian Dhira gak tau karena itu bukan anak Dhira,'' ucap Nadhira dan seketika terdiam saat Gus Azam menatapnya.

''Bukan anak kamu, terus kamu anggap Mas apa?''

Nadhira menggigit bibir bawahnya, bukan ini yang dia maksud tapi sebisa mungkin Nadhira berusaha untuk bersikap tenang.

''Maksud Dhira bukan anak yang lahir dari Dhira sendiri,''

''Tapi tetap aja Ray anak kamu juga,''

Nadhira melihat kearah lain tanpa berniat ingin menjawab ucapan dari Gus Azam lagi, siapa yang tersakiti?


***


08-07-2022
Revisi 26-05-2024

Gus Azam [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang