Chapter 29

9.7K 544 69
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman

Tinggalkan jejak!!!!

Happy Reading♡♡

***

''Dhir, kamu mau kemana?'' tanya Syafa di telponnya.

''Aku di ajak Mas Azam ke pondok,'' ucap Nadhira yang masih merapihkan kerudungnya di depan cermin.

''Yaah padahal aku pengen cerita,''

''Ya udah cerita aja,''

''Gak seru kalau kamu mau pergi,'' ucap Syafa sambil menghembuskan nafasnya.

''Ya udah nanti malam. Atau kamu datang ke sini,'' ucap Nadhira sambil menggeser ponsel nya karena Nadhira ingin mengambil sesuatu.

Syafa menatap layar ponsel nya, sepertinya ada hal yang menarik di belakang Nadhira.

''Dhir,'' panggil Syafa.

''Kenapa?''

''Bayi?''

Nadhira melihat kebelakang lalu memakai cadarnya.

''Rayn,'' jawab Nadhira santai kemudian berjalan mendekati Rayn.

''Anak siapa?''

''Aku,''

''Gak usah bohong,''

''Bener,''

''Dhir?''

''Anak Salwa, Fa. Istrinya Mas Azam,''

Syafa tentu saja terkejut mendengar jawaban Nadhira. Nadhira bahkan menjawab pertanyaannya dengan santai? Nadhira mau mengurus anak istri keduanya Gus Azam? Apakah Istrinya itu tidak marah? Atau apa yang Nadhira rencanakan untuk itu?

''Dhira,''

''Iyaa, Fa. Kenapa?''

''Maksud kamu apa?'' Pertanyaan itu akhirnya lolos dari mulut Syafa.

''Apa?'' balik tanya Nadhira yang tidak mengerti.

''Kamu ngurus anak istri keduanya Gus Azam??'' Syafa memperjelas pertanyaannya.

''Ada yang salah?'' balik tanya Nadhira.

''Alasan?''

''Salwa ngelanjutin kuliahnya, Fa. Ummi juga gak mungkin Ngurus Rayn. Ya terus aku ngurus Ray dari pagi sampe Salwa pulang kuliah,'' jelas Nadhira.

''Tapikan kamu juga nerima setoran,'' ucap Syafa.

''Cuma 2 jam doang, Fa. Lagian gak ada salahnya kan aku ngurus Ray?''

''Iya gak salah,'' jawab Syafa sambil menghela nafasnya.

***

Sampai di sana Gus Azam langsung mengisi kajian, sedangkan Nadhira dia masih bermain dengan Rayn sambil menunggu Salwa mandi.

Ketika sedang asik bermain, Nadhira di kejutkan oleh Ummi Shafiyyah yang tiba-tiba datang dan membawa minum serta cemilan lalu meletakkannya di atas meja, setelah itu Ummi Shafiyyah duduk di samping Nadhira.

''Tadi Azam bilang kamu gak puasa,'' ucap Ummi Shafiyyah sambil menatap Nadhira begitupun sebaliknya.

''Di makan yaa,'' lanjut Ummi Shafiyyah.

''I–iyaa Ummi. Terimakasih,''

Kemudian Nadhira mengambil minumnya dan meneguknya setelahnya dia meletakkan kembali gelasnya di atas meja.

Gus Azam [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang