Chapter 26

9.6K 541 20
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman

Jangan lupa vote yaa

Happy Reading♡♡♡

***

Syafa menatap ponsel nya kemudian dia duduk di sofa yang ada di ruangan nya, hembusan nafas terdengar pelan darinya setelahnya dia meletakkan ponselnya di atas meja.

Di umurnya yang sekarang Syafa memang sudah cukup untuk menikah. Bahkan Nadhira aja udah 5 tahun menikah, sedangkan dirinya masih sendiri.

Bukannya tidak mau menikah tapi Syafa belum menemukkan orang yang tepat untuk di jadikannya suami.

Namun akhir-akhir ini Syafa selalu di suruh cepat-cepat nikah oleh orang tuanya. Bahkan sekarang ini Syafa di suruh untuk pulang ke Indonesia dengan niat orang tuanya akan menjodohkannya.

Dokter Iqbal memasukki ruangan Syafa, sebenarnya dia dari tadi sudah mengucapkan salam berkali-kali, namun karena Syafa tidak menjawabnya maka dia terpaksa untuk masuk.

''Syafa,'' panggil Dokter Iqbal untuk yang kesekian kalinya, namun Syafa tetap sama tidak menyadari kehadiran Dokter Iqbal

''Syafa Ainindraini Irwansyah,'' ucap Dokter Iqbal sedikit mengeraskan suaranya dengan menyebutkan nama lengkap Syafa dan berhasil membuat Syafa sadar dari lamunannya.

''I–Iya Pak,'' ucap Syafa sedikit terkejut atas kehadirannya Dokter Iqbal.

''Saya perhatikan akhir-akhir ini kamu kebanyakkan ngelamun,'' ucap Dokter Iqbal kemudian duduk tepat berhadapan dengan Syafa.

Syafa yang melihat Dokter Iqbal duduk di situ segera menundukkan pandangannya.

''Ada apa?'' tanya Dokter Iqbal.

''Gak papa,''

''Kalau ada masalah cerita jangan di pendam sendiri,'' ucap Dokter Iqbal dengan begitu santai.

''Besok Saya mau izin pulang,'' ucap Syafa sekenanya.

''Ini masalah kamu? Tapi kamu senangkan ketemu sama orang tua kamu?''

''Tentu senang untuk setiap anak yang sudah jauh dari mereka. Tapi--'' Syafa menggantungkan Ucapannya

''Tapi apa?''

''Gak papa,'' ucap Syafa memutuskan untuk tidak menceritakannya lebih lanjut.

Dokter Iqbal langsung berdiri dan sebelum pergi menatap Syafa lebih dulu hingga membuat keduanya eye contact. Namun saat menyadari itu mereka segera menundukkan kepalanya.

''Besok saya juga pulang ke Indonesia, kalau mau bareng kita bisa ketemu di bandara,'' ucap Dokter Iqbal kemudian keluar dari ruangan Syafa.

Sedangkan Syafa yang mendengar itu hanya mengernyitkan keningnya.

''Maksudnya Dokter Iqbal masuk ke sini cuma buat itu doang?'' tanya Syafa lalu menatap Dokter Iqbal, ''ehhh?''

''Dokter,'' panggil Syafa yang kemudian berdiri dan mengejar Dokter Iqbal.

***

Gus Azam yang dari tadi mundar-mandir mencari pecinya merasa kesal karena tidak kunjung ketemu, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menemui Nadhira yang tengah memasak di dapur.

''Humaira,'' panggil Gus Azam pada Nadhira yang tengah pokus memasak

''Iya Mas?'' jawab Nadhira namun Nadhira tidak mengalihkan pandangannya sama sekali dari masakkannya.

Gus Azam [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang