Chapter 16

9K 461 5
                                    

Assalamu'alaikum

Jangan lupa vote yaa

Happy Reading♡♡♡

****

Salwa memejamkan matanya sebentar kemudian ia menatap sekelilin Rumah sakit. Perjuangnnya melahirkan seorang anak kini telah selesai, harapannya Salwa di dampingi oleh Gus Azam namun itu hanya sebatas harapan, kenyataannya Gus Azam lebih memilih menemani istri pertamanya yang sedang sakit di rumah.
Tak lama kemudian datangnya seorang suster dan Ummi Shafiyah yang sedang menggendong anaknya.

''Ini Mbak anaknya cowok sangat ganteng,'' ucap Suster sambil tersenyum manis dan memberikan anak itu.

''Makasih suster,'' ucap Salwa setelah mengambil alih anaknya.

''Kalau gitu saya permisi dulu yaa Mbak Bu,'' ucap Suster menundukan kepalanya dan berjalan keluar meninggalkan mereka berdua.

''Salwa,'' panggil Ummi Shafiyah dan berjalan mendekatinya.

''Ummi, Gus Azam belum ke sini?'' tanya Salwa sambil menatap Ummi Shafiyah.

Ummi Shafiyah hanya menggelengkan kepalanya saja, kemudian Salwa menatap putranya dan berusaha menahan air matanya agar tak jatuh.

''Kamu tenang aja anak kamu tadi udah di adzanin sama Abbah,'' ucap Ummi Shafiyyah sambil tersenyum dan di balas anggukan oleh Salwa.

Hari sudah mulai gelap, Nadhira kini tengah berada di dapur untuk menyiapkan makan malamnya, sedangkan Gus Azam dia sedang berada di ruang tamu.
Setelah selesai menyiapkan makan malam Nadhira berjalan menuju Gus Azam.

''Mas,'' panggil Nadhira dengan ramah.

Merasa ada yg memanggilnya Gus Azam langsung saja menoleh ke arah sumber suara itu dan tersenyum saat melihat istrinya yang tengah berjalan ke arahnya.

Gus Azam berdiri lalu mendekati Nadhira. ''Kenapa sayang?''

''Mas mau ke rumah sakit—''

Ucapan Nadhira terhenti saat tiba-tiba pintu terbuka dan Ummi Shafiyyah masuk kedalam rumah mereka.

Ummi Shafiyyah melihat Nadhira sebentar kemudian menatap anaknya. ''Kamu tau Salwa melahirkan?''

''Iya Ummi,'' jawab Gus Azam.

''Terus kenapa gak datang?'' tanya Ummi Shafiyyah kemudian menatap Nadhira, ''apa istri kamu tidak mengizinkan kamu untuk ke sana?''

''Ummi,'' ucap Gus Azam dengan pelan

''Salwa di Rumah sakit berjuang sendiri buat ngelahirin anak kamu, Zam.''

''Ummi Nadhira kemarin sakit jadi—''

''Kamu itu harusnya ngerti istrinya Azam bukan cuma kamu doang, sekarang udah ada Salwa. Dan kamu juga gak berhak buat larang Azam menemani istrinya lahiran di rumah sakit,'' potong Ummi Shafiyyah masih dengan menatap Nadhira.

''Sekarang Azam temui Salwa di rumah,'' lanjut Ummi Shafiyah kemudian pergi dengan begitu saja.

Gus Azam menatap kepergian Ummi nya lalu kemudian menatap Nadhira yang masih menundukan kepalanya.
Gus Azam menghembuskan nafasnya pelan kemudian membawa Nadhira ke dalam pelukannya.

''Nadhira jahat banget ya Mas,'' lirih Nadhira dalam dekapannya Gus Azam.

''Nadhira tau Salwa butuh Mas di sana tapi di sini Nadhira juga butuh Mas,'' lanjut Nadhira sambil menangis.

''Maafin Ummi Nadh,'' ucap Gus Azam pelan.

''Nadhira cuma takut setelah ini mas lebih mementingkan Salwa, apalagi sekarang Mas udah punya anak bersamanya.'' ucap Nadhira setelah melepaskan pelukan dari Gus Azam.

''Gak akan, Nadh. Mas gak akan berpaling Mas cuma cinta sama kamu doang,'' ucap Gus Azam sambil menatap Nadhira.

Nadhira hanya tersenyum miris kemudian mengalihkan pandangannya dari Gus Azam.

''Dulu juga Mas pernah mengatakan itu sama Nadhira. Bahkan Mas pernah bilang kalau Mas gak akan menikahi cewek lain lagi walaupun di paksa.'' Nadhira menghentikan ucapanya kemudian mengusap air matanya yang terus mengalir dan menatap Gus Azam yang tengah menunggu lanjutan dari ucapan Nadhira.

''Dan kenyataannya sekarang cewek itu sudah melahirkan anak Mas sendiri kan,'' ucap Nadhira dengan nada yang bergetar.

''Nadh,'' lirih Gus Azam.

''Gak papa Mas, Nadhira juga berusaha untuk ikhlas kok. Sekarang Nadhira akan berusaha untuk berbagi sama Salwa dan anak Mas,'' ucap Nadhira sambil tersenyum paksa.

''Anak kamu juga,'' ucap Gus Azam.

''Ayo siap-siap, Mas. Salwa pasti udah nunggu,'' Ucap Nadhira.

''Kamu juga ikut yaa,'' pinta Gus Azam dan di balas anggukan Nadhira.

Kedua segera berjalan menuju kamarnya dan berganti baju, setelah itu keduanya langsung pergi ke rumah Abbah Alfan nya untuk menemui Salwa dan anaknya.

***

Jangan lupa mampir ke Instagram
@aeeseeyah

Ikuti semua cerita Ae

Alurnya diubah sedikit....


26 - 06 - 2022
Revisi, 24-05-2024

Gus Azam [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang