Chapter 1

17K 742 6
                                    

Follow Bestie jangan lupa...
Dan Komen serta Vote....

Jangan pelit-pelit ntar kuburannya sempit, wkwkwkk canda bestieku.


Mesir..

Setelah menunggu beberapa menit, akhir nya Gus Azam keluar. Melihat itu Nadhira langsung berdiri dan menghampiri Suaminya.

''Gimana Mas?'' tanya Nadhira sambil menatap suaminya yang langsung duduk.

''Apa yang gimana?'' bukan menjawab Gus Azam malah balik bertanya.

''Nadhira masih belum hamil?'' tanya Nadhira tapi Gus Azam tetap terdiam.

Nadhira tahu Gus Azam pasti menginginkan anak darinya tapi sayang nya Allah masih belum memberikan mereka seorang anak.

''Mas, Dhira udah 2 tahun ini gak punya anak,'' ucap Nadhira dengan nada sedih lalu duduk di samping Gus Azam.

Gus Azam menatap Nadhira sambil tersenyum, ''Rencana Allah pasti baik, jangan bosan-bosan minta sama Allah.''

''Tapi Mas gak marah?

Gus Azam menggelengkan kepalanya lalu berdiri, ''Ayo pulang.''

****

Di sebuah pondok yang berada di Jakarta, seorang gadis baru saja keluar dari rumah Kyai nya dengan senyuman yang tidak pernah pudar. Tapi entah kenapa dalam hati nya ada rasa sedih sedikit.

Sampai di asrama nya, dia langsung menemui sahabat nya dan menceritakan semuanya.

''Oh iya,'' respon sahabat nya yang bernama Asyaila Faradhilla.

''Udah gak papa kamu semangat aja, aku yakin kamu bisa lupain Gus Azam,'' lanjut Asya sambil mengelus bahu sahabat nya.

Salwa Sa'diyah Azzahra, nama perempuan itu. Dia menghela nafas nya lalu menatap Asya, ''Tapi yaa Sya, istri nya Gus Azam itu belum punya anak.''

''Terus?'' tanya Asya dengan bingung.

Salwa memutar bola matanya dengan malas, ''Ya kasihan Ummi, kan Ummi pengen cucu.''

''Maksud kamu apa Sal? Ummi udah punya cucu dari kakak-kakanya Gus Azam,'' ucap Asya semakin tidak paham dengan Salwa.

''Tapi ummi juga pengen cucu dari Gus Azam Sya,''

''Sal, kamu jangan yang aneh-aneh yaa,''

''Aneh apaan siih,''

Hening...

''Tapi Sya, aku gak papa kok kalau di jadiin istri keduanya Gus Azam,'' ujar Salwa seketika membuat Asya menatapnya tidak percaya.

''Sal maksud kamu apa?''

''Ning Nadhira kan belum ngasih Gus Azam anak dan terus kalau misalnya aku di suruh ummi buat jadi istri keduanya Gus Azam. Gak papa aku mau,'' jawab Salwa.

''Salwa kamu pikir enak jadi istri kedua.'' Asya menatap Salwa dengan tajam.

''Ya siapa tahu kan aku bisa ngasih Gus Azam anak dan cucu buat ummi, gak enaknya dari mana? Gus Azam, ummi sama abbah pasti bakalan merhatiin dan sayang lah sama aku.'' Salwa mengatakan itu dengan santai.

''Sal kalau mau becanda gak berlebihan juga kali,'' ucap Asya sudah gak paham dengan jalan pikirannya Salwa.

''Yaa elaah.'' Salwa membaringkan tubuhnya lalu memejamkan matanya untuk tidur.

'Ya Allah ucapan yang ini tolong jangan di hitung,' batin Asya sambil melihat Salwa yang sudah tertidur.

***

Gus Azam [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang