Novi semakin gusar. Kedatangan yang memerlukan proses panjang dan melelahkan kini makin terasa main meresahkan. Pria yang seharusnya tak membuahinya itu masuk ke dalam salah satu apartemen yang terbilang menengah ke atas. Novi membuat rencana dan sekaligus antisipasi jika hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Ibu hamil muda itu masih diam di taksi online yang mengekori Jacob, pria yang diduga sebagai ayah biologis dari anak di rrahimnya.
Novi perlu memikirkan sesuatu cara untuk mendapatkan sampel dari tubuh pria bertato tersebut. Ia semakin frustasi jika pria itu bukanlah sebaik yang dipikirkannya, justru menmyerang balik Novi atas dasar pencemaran nama baik. Daffin dan keluarganya tahu kemudian memberi tahu keluarganya, Novi memejamkan mata sambil mengusap gusar.
"Bu, apa kita akan terus di sini sampai satpam komplek menegur?"
Novi menyadeari jika mobil taksi masih diam di tempat tanpa kejelasan. "Maaf ya, Pak jadi nunggu gini. Kita pergi ke tempat lain saja, Pak"
"Baiklah."
Novi kembali ke rumah orangtuanya, sudah mendapati Daffin kembali. Daffin menanyakan darimana Novi malam-malam pergi sendirian? Mantan bestiee Kimaya itu mengatakan jika baru bertemu teman SMA-nya. Daffin mengajak istri barunya ke kamar, bercerita jika baru saja bertelepon dengan salah satu temannya yang baru kembali dari Australia, mengundangnya makan malam bersama di salah satu restoran cukup terkenal besok malam.
Mustahil bagi Novi menyela waktu pergi sendirian lagi, Daffin aka curiga dan justru meminta ikut. Sepanjang hari Novi tak melakukan apa pun untuk mengetahui siapa Jacob, meski pikriannya selalu lari ke arah sana. Ketika senja sudah sepenuhnya tenggelam, Daffin meminta istrinya untuk bersiap-siap bertemu dengan salah satu teman baiknya.
"Kalian mau pergi?"tanya mama Novi pada Daffin yang keluar kamar sudah dalam keadaan rapi.
"Iya, Ma. Temenku yang datang dari Australia minta ketemu sekalian sama Novi."
"Tahu gitu mama enggak masak banyak, Fin. Mama kira kalian makan malam di rumah," kata mama Novi sedih.
"Mama lupa, ya? Ada Kak Ambar dan aku 'kan hamil, jadi gampang laper. Nanti nanti juga bakal Novi makan, Ma." Novi memeluk mamanya dari belakang.
"Beneran, ya? Awas kalau boong, nanti mama gigit, loh!" goda mama Novi melepas dekapan putri keduanya.
"Bener, dong."
"Kalian mau pergi sekarang? Pake apa?" tanya mama Novi.
"Taksi online aja, Ma."
"Jangan! Kalian pake aja punya papa, bair enggak capek." mama Novi mengambilkan kunci mobil suaminya, diberikan pada Daffin.
"Makasih, Ma. Kami pergi dulu, ya."
"Hati-hati, ya."
Novi dan Daffin berangkat, sembari bercengkrama manja sampai ke restoran. Setelah memarkirkan mobil, keduanya masuk ke restoran, Daffin tampak mengedarkan pandangan,lalu menemukan sosok temannya sambil melambaikan tangan. Novi mengekori langkah Daffin meja yang dimaksud, di sana sudah ada seorang pria dan wanita berambut pendek, tampak bukan warga pribumi, melainkan gadis berkebangsaan Korea yang terdengar fasih berbahasa Indonesia.
Pria teman Daffin memperkenalkan diri bernama Jason dan di sisinya bernama Maria, kekasih Jason. Daffin memperkenalkan istrinya pada Jason dan Maria, meminta Novi dan Daffin memilih menu hidangan makan malam mereka. Daffin sibuk membaca menu yang disediakan restoran, sementara Novi tadinyapun melakukan hal yang sama, tetapi tertegun dengan tato yang ada di pergelangan tangan kanannya.
Jason yang tadinya sibuk membaca menu dan mengobrol dengan kekasihnya, pun menoleh ke kiri, sebab merasa diperhatikan oleh Novi. Jason tersenyum saat Novi menyadari tatapan mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity ✓ (END)
Romance21+ | Update sebisanya ∆Don't Copy My Story∆ Kimaya tak percaya lagi dengan cinta sejak bercerai dengan suaminya. Perekonomiannya amburadul dan terpaksa menyewakan lantai satu dan dua rumah peninggalan orang tuanya kepada seorang pengusaha kuliner...