27. Ada masalah?

377 65 2
                                    

Hari ini, jadi hari ke-empat untuk rombongan keluarga Gang yang sedang berlibur melepas penat di salah satu villa di Bogor, punyanya Jiho dan Mingyu.

Bukannya menikmati liburan dengan suasana cerah akan bersenang-senang, seisi villa benar-benar diliputi oleh keheningan.

Diantaranya ada para ibu-ibu yang lagi sibuk di dapur, mengolah makan malam yang akan disantap bersama-sama nanti malam, diselingi obrolan kecil diantaranya.

Lalu para bapak-bapak yang sibuk sendiri diruang keluarga, sibuk bermain biliard ditemani cemilan ringan yang tersaji disana.

Beberapa penghuni villa lain, hanya menatap malas ke arah gumpalan sawah dibelakang villa dari balkon teras lantai dua. Diantaranya adalah para anak laki-laki yang sedari tadi sibuk sendiri dengan rokok juga vape ditangan masing-masing, tanpa topik pembicaraan diantara mereka.

"Bosan anjir, seret tenggorokan gue nyebat seharian." Seru Farel memecah keheningan.

Fajar menghembuskan asap vapenya ke udara, lalu mengipasinya dengan tangan, ia terkekeh, "Gak ada yang nyuruh lo megang rokok seharian sih."

Farel menghela nafas panjang. Ia tekan ujung rokoknya yang berapi ke asbak, lalu membuangnya, lelah sama kegiatannya sendiri.

"Cewe-cewe mana? Ngapain kek yok? Jalan kek kemana?" Ajaknya.

"Nyatu disatu kamar mereka, gak ada yang buka pintu dari pagi, ketemu pas sarapan doang." Keluh Reyhan yang sedang gogoleran di lantai.

"Panggil Sonya, Rey..."

Reyhan melotot kesal ke arah Fajar, "Ogah! Lo gak liat semalam Sonya marah-marah gak jelas, sampe berantem sama Cella. Bisa-bisa abis gue kena amuk macan betina."

"Lah." Cetus Galang tiba-tiba, "Kan lo pawangnya macan bukan?"

Udahnya Farel Fajar terbahak keras setelah Reyhan mendelik tak suka, lalu melempari tiga temannya itu dengan kulit kacang yang beserakan di lantai.

"Macan, macan palak lo! Gue tendang juga nih!"

Panjang umur. Yang diomongin, anaknya nongol membawa rombongan dibelakangnya.

Senja Salsa Stella kompak mengambil duduk di sofa, dimana Galang berada, yang mana membuat laki-laki itu mengibas-ngibas asap yang keluar dari mulutnya, menyimpan vapenya di atas meja, lalu menyandarkan punggungnya di sofa, dengan mata yang ia pejamkan.

"Tidur di kamar." Ucap Salsa pelan, menyengol lengan Galang yang hanya di balas deheman laki-laki itu.

"Eh iya, kan lagi galau habis di selingkuhin cewenya. Jangan deh, gak usah di kamar, ntar nangis gegara galau kan repot."

Galang reflek membuka matanya, menatap datar Salsa yang memainkan ponsel milik laki-laki itu disebelahnya, "Ngomong apa barusan?"

Salsa menoleh singkat, "Hng? Siapa yang ngomong? Gak ada perasaan. Tuhkan galau kan, jadinya ngalindur!"

Galang menarik Salsa mendekat, mengapit leher gadis itu dilengannya, membuat Salsa melotot kaget, "HIH! Sesek, gabisa nafas! Jauh-jauh!"

"Sesama korban selingkuhan tuh harusnya jadi satu kubu! Bukannya saling serang!" Ucap Galang greget, mengeratkan cekikan lengannya.

Salsa memukul-mukul lengan Galang yang melingkar di lehernya, "Gamau disamain satu kubu sama lo! Soalnya gue kan fine-fine aja putus sama dia mah, bukan lo yang galau semingguen gak mau di ajak main, makan, dih, cupu!"

Galang menggertakan giginya gemas, ia mengapit bibir Salsa dengan jarinya, membuat gadis itu semakin gencar memukul tangannya minta dilepaskan.

Tapi setelahnya Salsa kembali tenang, pasrah dirinya dikukung sama Galang, membuat Galang malah mengerutkan keningnya bingung,

TENTANG KITA || 01L 02L ft 97L [SQ Anak Gang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang