44. Felycia Angel

323 56 6
                                    

"Cia. Nama panjangnya Felycia Angel. Anak tunggal dari salah satu pemborong minyak sukses di Kalimantan, tinggal sendiri di Jakarta setelah orang tuanya percayain Cia sama anak salah satu teman mereka, bang Satya, yang juga merantau ke Jakarta waktu itu, 3 tahun yang lalu. Bersamaan mbak Shua yang bilang mau lanjutin sekolahnya di Jakarta. Singkat cerita, mbak Shua sama bang Satya pacaran. Tapi ditentang sama Cia yang diam-diam punya rasa untuk bang Satya. Karena gak terima bang Satya lebih milih mbak Shua, Cia coba ngelakuin semua hal yang menurut dia bisa ngerecokin hidupnya mbak Shua. Salah satunya dengan pindah ke Bandung."

"Tiga tahun yang lalu, bang Raga, bang Bima, teh Adel, teh Rania baru aja daftar SMA, sisanya kita masih di penghujung SMP. Cia yang ternyata seumuran dengan kita yang putih biru, langsung menargetkan circle'an kita-kita. Target pertamanya Fajar, Cia pengen balas dendam ke mbak Shua melalui Fajar dengan cara pdkt'an. Tapi di tengah jalan berhenti, begitu Cia tau Cella ini adiknya mbak Shua. Cia rubah target dengan jadi seseorang yang tiba-tiba jadi yang ketiga diantara Cella dengan bang Reyhan..."

"Waktu itu kondisinya kacau. Pertemanan kita hampir putus di tengah jalan, tanpa sepengetahuan abang teteh, om tante semua. Anak-anak yang gak terima Rey mutusin Cella tiba-tiba, terus jadian dengan Cia. Fajar juga gak terima gara-gara Rey nikung Fajar.... Sampai disitu dulu."

Stella menghentikan cerita panjangnya saat mendengar Sonya Salsa juga Senja yang diam-diam mulai terisak entah dimana. Stella juga memberi jeda diantara kekagetan orang tuanya tentang cerita ini yang memang sedari dulu mereka tutup-tutupi. Karena gak mau mengganggu concern yang lain.

Lisa mengusap punggung anak bungsunya yang terduduk di atas tempat tidur dengan miris, disekeliling kepalanya dilingkar kain kassa putih, juga dua mata putri bungsunya yang ditutup dengan kain putih lainnya.

Stella baru bangun dari komanya setelah beberapa hari yang lalu ditemukan Bambam dalam keadaan mengenaskan di tengah hutan. Kaki tangannya yang diikat tali, pipinya yang terdapat sayatan panjang, juga yang paling parah matanya mengeluarkan darah. Kemungkinan kata Jiho, Stella habis ditikam pakai benda tajam diarah wajahnya, yang membuat penglihatan gadis ini jadi terganggu, walau gak sampai merenggut penglihatannya.

"Cella, kalau mau dilanjut sok aja ya dek." Bisik Mina mengelus surai panjang keponakannya.

Stella mengangguk perlahan.

"Iya, Cella mau lanjut Bunda. Kemungkinan bakal lebih panjang, tapi ini bagian pentingnya, inti dari kenapa semuanya sampai seperti ini."

Eunha meremas lengan Jungkook dan Farel disebelahnya, menahan tangis yang sedari tadi ingin meraung, tapi ia tahan, melihat anak-anak perempuannya sudah duluan mengeluarkan air mata mereka. Terlebih Lisa dan Bambam yang harus menguat-nguatkan diri, melihat kondisi si anak yang kini rapuh.

"Waktu itu Cia berhasil hampir ngehancurin pertemanan Cella dengan yang lain, terutama Fajar sama Reyhan. Tapi gak jadi, Galang datang nyelamatin kita sambil bawa-bawa bukti kalau Cia cuma memang mainin Fajar sama Reyhan. Dan Cella sendiri fine-fine aja putus sama Rey. Kita putus baik-baik, jadinya pertemanan kita berdelapan langsung pulih tanpa makan banyak waktu. Sampai disana, Cia gak terima, kesel, semua yang udah dia lakuikn ternyata sia-sia, jadinya dia mutusin buat balik lagi ke Jakarta..."

"Dan seminggu kemudian, mbak Shua kecelakaan sama bang Satya."

Hening, semuanya terhenyak mendengar rentetan cerita demi cerita berbeda yang kini saat disusun satu persatu ternyata saling sambung menyambung menjadi cerita panjang yang berakhir tragis.

"Bentar bentar dek, kamu bilang kemaren Cia tersangka utama meninggalnya Shua. Jangan bilang..."

Jiho menutup mulutnya tak percaya setelah melihat Stella menganggukan kepalanya tegas dengan pasti, menjawab pertanyaannya.

TENTANG KITA || 01L 02L ft 97L [SQ Anak Gang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang