49. Truth or Truth

465 67 14
                                    

Perahu kertasku 'kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
Tapi ini adanya

Perahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiri

Hidupkan lagi mimpi-mimpi (cinta-cinta)
Cita-cita (cinta-cinta)
Yang lama kupendam sendiri
Berdua, ku bisa percaya

Ku bahagia
Kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada
Di antara miliaran manusia
Dan ku bisa
Dengan radarku
Menemukanmu

Lengkingan suara mic yang baru saja dipegang oleh seseorang, membuat semua tamu pribadi kafe milik Mina malam ini, kompak mengalihkan atensi mereka ke mini stage yang ada di sudut ruangan.

"Ih beneran ternyata pengen nyanyi..." Kata Mina sambil ketawa kecil.

Ada Rose yang tersenyum lebar, kini menempatkan mic di depan bibirnya, "Ikut nyanyi bentar, boleh ya nak?"

"Tiada lagi yang mampu berdiri
Halangi rasaku, cintaku padamu...

Ku bahagia, kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada, di antara miliaran manusia
Dan ku bisa, dengan radarku menemukanmu...

...Ohh, ku bahagia, kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada, di antara miliaran manusia
Dan ku bisa, dengan radarku menemukanmu."

Rose tersenyum senang setelah menyelesaikan sisaan lagu yang tersisa, apalagi kini ketiga anaknya sama-sama memberikan standing applause untuknya.

Tidak sia-sia dirinya berlari dengan kecepatan penuh dari kamar private di lantai dua, menuju mini stage di lantai satu. Dimana anak-anaknya tengah menyetel salah satu lagu favoritenya Rose. Rose jadinya gatel pengen megang mic.

"Gak sia-sia udah sempat kesandung di tangga juga ya Sist?" Sindir Mingyu begitu Rose menghampiri meja mereka di sudut kafe. Dibalas cengiran Rose.

"Masih bagus gening Rose suaranya? Jadi tamu malam minggu di kafe neng aja, nyanyi, mau gak?" Tawar Mina membuat Rose melotot kesenangan.

"SUMPAHH? MAUUU NENG!!!"

"Apaan? Gak usah neng, jangan pake Rose. Yang ada tar beneran ni cewe satu gak pulang-pulang ke rumah. Malesin banget gue jadi tempat curhat si June mulu."

"IHH BAM MAH!"

"Psttt berisik!" Decak Jiho menyumpal mulut Rose dengan sepotong kerupuk yang ia ambil dari piring Bambam.

"Hooo!! Sisa satu itu kerupuknya tadi, gue sisain di akhir padalah." Melas Bambam dengan wajah sedihnya.

Jiho mengedikan bahunya acuh.

"Mbak, Una sama June udah balik belom?" Tanya Jaehyun mengedarkan pandangannya, disaat yang bersamaan tiga orang yang dicarinya muncul dari arah dapur.

Jaehyun mengerutkan keningnya melihat mata sembab Lisa dan Eunha, "Kunaon neng?"

Bukannya menjawab Eunha buru-buru memeluk abangnya, membuat Jungkook yang baru aja mau nyapa istrinya, mengerutkan keningnya bingung.

"Mbak tuhh! Hiks... Meni tetiba nangis tadi, hiks.. Jadi aja gue ketularan." Adu Eunha di dada Jaehyun, diselingi sisa isak tangisnya.

"Apaan? Kenapa?" Tanya Bambam natap June horor, antara kaget sama panik ini Lisa datang-datang udah gak ada semangat hidup, mana sembab wajahnya.

June yang ditatap penuh tanya sama yang lain mendecak sebal, "Gada apa-apa. Itu si mbak terhura ngeliat Cella Reyhan tadi pelukan dibelakang."

"Loh? Kok Cella sama Reyhan? Bukannya si Rey sukanya sama Sonya ya Na?" Kaget Jungkook menatap Eunha yang membalasnya dengan gedikan bahu.

TENTANG KITA || 01L 02L ft 97L [SQ Anak Gang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang