3. Bu-ibu rumpi

902 109 5
                                    

"NENGG!!"

Mina membalikan badannya, Lisa bersama Rose kini lari-larian dari depan Gang menuju kearahnya yang baru aja mau masuk kerumah.

"Habis darimana?" tanya Rose melihat Mina yang keliatan rapi.

Mina nyengir, "Habis nemenin Una ketemu Jungkook di rumah sakit."

"Tumben?" tanya Lisa bingung. Kakinya ikut melangkah membuntuti Mina yang berjalan masuk kerumahnya.

"Iya, Jungkook minta dianterin makan siang dari rumah aja, lagi bosen makanan kantin katanya."

"Mingyu mana?" Rose celingukan mencari sosok suami juga anak-anaknya Mina. Tumben banget sepi ini rumah. Padahal libur, biasanya siang-siang gini Mingyu udah ngapel aja sama June, ngopi berdua dirumahnya.

"Mingyu lagi cabut bareng Jaehyun."

Rose menatap horor Jiho yang tiba-tiba turun dari lantai dua dengan setumpuk pakaian ditangannya, lalu kini tanpa beban melemparkan pakaiannya dipangkuan Rose,

"SINTING NGAGETIN!~ Hoo angkat ah berat gilaa..."

Jiho memilih mengangkat bahu acuh, ia masuk ke dapur mengambil asal botol dingin dari kulkas, lalu kembali bergabung sama yang lain di ruang tv.

"Lipat noh baju, itung-itung belajar jadi ibu rumah tangga yang bener. Ini nyuci baju minta dicuciin bibi, ngejemur lipat baju minta tolong bibi, makan masak bebersih rumah juga masih aja minta bibi yang ngelakuin. Gue tanya, yang istrinya June itu elo, atau si bibi?!"

"HEHHH SEMBARANGAN! LISA MAH AHH! AMIT-AMIT!"

Rose memanyunkan bibirnya kesal, tangannya tanpa sadar bergerak mulai melipat satu persatu pakaian milik Jiho muda dulu.

"Lagian gue kan wanita karir, bukan ibu rumah tangga. Kalau gak dibantuin bibi, bisa gak makan orang rumah gue."

Lisa mencebik, "Tetap aja, mau lo wanita karir kek, lo ada job sana-sini kek. Ibu rumah tangga tetap jadi prioritas elo! Jangan keasikan di playground. Lagian Raga sama Rania udah mahasiswa, Sonya juga udah jadi senior, masih aja mainnya sama batita mulu."

Rose mengangkat bahunya acuh, menyimpan beberapa potong baju yang sudah terlipat diatas meja, "Ya abis gimana lagi, gak kuat ngeliat debay-debayan gue mah."

Lisa memutar bola matanya malas, "Serah!"

"Neng, lemarinya udah kosong ya. Baju gue udah gue ambil semua. Tinggal punyanya Junkyu doang yang masih ada, tar gue suruh A'a telfon anaknya biar ngambil barang-barangnya sendiri."

Mina mengangguk, "Makasih ya teh, maaf ngerepotin." ringisnya tak enak hati melihat Jiho capek bolak-balik untuk mengambil barang-barangnya yang masih tertinggal dirumah lamanya ini dari semalam sampai siang ini.

Jiho mendecakan lidahnya, "Santai ah. Kan barang-barang gue juga ini. Tar kalau Jaehyun udah balik, dia yang ngangkut-ngangkut kardus gue ya neng, bareng Fajar juga nanti. Berat, gue gak mampu ngangkat sendiri hehe..."

Mina jadi gak enak sama Jiho dan Junkyu, takut-takut dua saudara iparnya itu berfikiran yang aneh-aneh gara-gara Mina minta mereka ngambil barang-barangnya di rumah ini.

Dulu sebenarnya Mingyu sendiri yang minta supaya beberapa barang milik adik-adiknya tetap ditinggalkan dikamar Mingyu yang sekarang dijadikan gudang bersih, katanya biar Mingyu tetap ingat dia punya dua adik yang sekarang udah gak tinggal bareng lagi sama dia. Setelahnya Mingyu sendiri bersama Mina kini menempati kamar utama di lantai bawah, sedangkan Senja dan Galang menempati kamar milik Jiho dan Junkyu di lantai dua.

Sebenarnya Mina sama sekali gak pernah keberatan sama permintaan suaminya itu, karena Mina juga tau rumah tempat dirinya tinggal sekarang pernah menjadi rumah bersejarah bagi Mingyu Jiho dan Junkyu selama berbelas-belas tahun lamanya.

TENTANG KITA || 01L 02L ft 97L [SQ Anak Gang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang