29. Pagi yang indah

336 63 3
                                    

BRUK!

PRANK!

"HAAAA TOLONG!"

Dua pintu berseblahan terbuka serempak, memunculkan wajah mengantuk milik Rania dari salah satu pintu, disusul Farel disebelahnya.

"Suara apa teh?"

Dengan mata yang masih menyipit kesilauan, Rania menggeleng lemah, lalu masuk kembali ke dalam kamarnya, membangunkan Adel juga adik-adiknya yang lain.

"Apaan? Kenap—?"

Pertanyaan Adel terputus, setelah melihat para laki-laki berbondong-bondong lari-larian melewati pintu kamar mereka.

"Kemana anjir? Depan apa belakang ini?!" Seru Fajar panik dari ujung tangga.

"BELAKANG AJA BELAKANG! BURUAN!" Seru Galang dari paling belakang, mendorong punggung teman-temannya untuk mempercepat langkah kaki mereka.

"Turun buru buru!" Seru Stella kepancing ikutan panik lalu lebih dulu berlalu keluar kamar sambil tangannya menguncir rambut panjangnya.

"Tunggu anjir! Takut jatoh aing!"

Salsa menyusul paling belakang, melangkah lebar, berlari di anak tangga, dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya.

Sampai kakinya berhenti berlari di halaman belakang villa, dimana teman-temannya bergerombol berkumpul menjadi satu, menatap ke satu arah dengan wajah datar.

"SENJAAA! TOLONGIN AYAH!"

Gak berselang lama Mingyu menjerit heboh, dirinya sudah lebih dulu mendarat ke dalam kolam, setelah di lempar dari balkon lantai dua oleh June dan Jungkook.

"Sialan! Awas lo berdua!"

"JANGAN DORONG GUE! JAEHYUN BANGS—AAAAA!!!"

Jaehyun terbahak puas melihat Lisa megap-megap mengambil nafas di dalam air. Lalu dirinya berbelok, menatap Rose yang sedari tadi jadi bagian dokumentasi teman-temannya di pinggir kolam sambil sesekali ketawa,

Merasa terancam, Rose menodongkan sapu lidi yang ia ambil dari tanah ke arah Jaehyun, "Jangan dekat-dekat! Gue gaplok nih!" Serunya galak.

Menghiraukan ancaman Rose, Jaehyun mencekal lengan wanita itu dengan tawa menggelegarnya, di susul jeritan putus asa milik Rose setelah dirinya menjadi korban berikut yang mendarat di air.

"Hahaha, nyusul juga kan akhirnya!" Tawa puas Eunha yang sudah lebih dulu berenang anteng di kolam.

Rose mendelik sinis, "Brengsek! Gegara lo nih, sialan!"

"Kasar heh!" Tegur Mingyu dari sampingnya.

"Bodoamat! Hih kesel gue anjir!"

"Pilih, mau teteh dulu atau neng dulu yang gue dorong?" Goda Bambam di ujung sisi lain kolam.

Jiho Mina yang udah di tahan di pinggir kolam memasang wajah memelas, keduanya baru saja sampai di halaman belakang setelah mendengar jeritan Eunha yang menjadi korban pertama lempar melempar di kolam renang. Niat ingin mencari satu sumber keributan, malah ikutan jadi korban.

"Jangan ihh! Lagi bulanan nengnya ini!" Seru Mina mencoba melepaskan cekalan tangannya dari Bambam.

"Oh iyaya." Kata Bambam ngangguk, lalu reflek melepaskan tangan Mina begitu saja, membuat Jiho melotot tak terima,

"Lepasin gue juga anjir!"

Bambam tersenyum geli, lalu tanpa aba-aba menjatuhkan badannya sendiri, membawa Jiho yang terseret masuk tenggelam ke dalam kolam.

TENTANG KITA || 01L 02L ft 97L [SQ Anak Gang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang