43. Mencari

320 59 7
                                    

"Kenapa penculik itu selalu bawa tahanannya ke hutan sih? Gak ada tempat yang lebih terang gitu? Gue masih trauma sama kasusnya Mina dulu ya anjir!"

June yang melirik Mingyu dari bangku kemudi reflek memutar bola matanya malas, "Namanya nyulik orang bangsat! Kalau ke tempat terang namanya maen-maen! Cicing lo! Dikira gue juga gak trauma apa sama cerita Mina!"

Mingyu mau gak mau merengut ditempatnya, ia melirik sisi kanan dan kiri jalan, hanya hutan belantara tanpa penerangan yang bisa ditangkap oleh matanya. Sesekali menatap mobil Bambam yang masih terus jalan dengan cepat di depannya.

"Kira-kira ini masih Wonwoo bukan ya Gyu pelakunya?" Tanya June tiba-tiba membuat keduanya dilingkup keheningan beberapa detik.

Sampai Mingyu menggeleng yakin, "Seinget gue Wonwoo dah moveon, gak mungkin buat ulah lagi. Dah nikah juga orangnya sama mbak Sana, kalau gue gak salah denger dari si neng mah."

June ngangguk membenarkan, "Iya juga sih, toh ini Lia-nya juga sama-sama dah punya keluarga, gak mungkin bisa di ganggu gugat lagi."

"Ngomongin Lia, keinget anak-anak yang lain. Dulu kita giginian teh Junkyu Jihoon Hyunjin Ruto ngejar pake motor tea ning! Anjir seru pisan itu teh." Ujar June tiba-tiba terkekeh.

"Lo pada doang itu mah, gue pan di Rumah Sakit jaga si neng." Seru Mingyu dongkol.

June mengkerutkan keningnya, lalu ketawa lagi sambil mengangguk-anggukan kepalanya, membenarkan perkataan Mingyu.

Menoleh kebelakang, Mingyu masih mendapati mobil yang dikendarai oleh Raga juga masih mengikuti di belakang mereka.

Keningnya mengerut dalam melihat dua sinar cahaya lain muncul tiba-tiba dari arah belakang mobilnya Bima.

"Jun, daritadi nemu kendaraan lain gak lo?"

June geleng, "Kagak. Sepi kan daritadi lo liat juga. Lagian siapa yang mau ke tengah hutan tengah malam begini anjir!"

Mingyu menyipitkan matanya terus menatap dua cahaya tersebut dari kaca spion, sampai akhirnya matanya membola besar saat menangkap sosok siluet yang ia kenal ada di belakang rombongan mereka,

"JUNE BANGSAT! ITU SI TETEH SAMA MBAK DIBELAKANG!!"

June terlonjak kaget, sampai tak sengaja kakinya menginjak pedal rem dalam, membuat kendaraannya berhenti mendadak, mengagetkan Raga yang tengah menggas mobilnya dalam suasana tegang, kini harus menginjak rem dalam, menghentak para penumpang yang ada di mobilnya.

"Astaga kunaon si Papah teh!" Seru Raga menekan klakson keras dengan kesal.

Bima membuka jendelanya, mengeluarkan kepalanya, "KENAPA OM?"

"Mogok apa mobilnya?" Tanya Galang ikut membuka jendela disampingnya, membuat Rania yang duduk ditengah-tengah dirinya dengan Fajar ikut menghimpit ke jendela penasaran.

Reyhan menoleh kebelakang saat merasa cahaya mulai mendekat ke arah mereka, lalu matanya membola besar,

"LOHH IBUNN?" Teriak Sonya kaget melihat sosok Ibunnya yang tengah mengendarai motor trail melewati mobil mereka.

Fajar buru-buru membuka pintu, menyusul ke depan dimana Mamahnya, Jiho yang tiba-tiba turut hadir mengendarai motor Farel. Bersamaan Mingyu June yang juga turun dari mobil, kompak memelototi horor dua perempuan bandel ini.

"Mah?" Panggil Fajar pelan.

"Bambam mana?!" Seru Lisa panik setelah membuka helm fullfacenya. Menyentak June yang kini menepuk keningnya kesal.

TENTANG KITA || 01L 02L ft 97L [SQ Anak Gang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang