Haiiiii apa kabar???
Kangen Juna gaaaaa?
Akhirnya kita ketemu lagi di cerita ARTAJUNAY setelah banyaknya drama tugas kulon yang membabi buta.
Oke, cus dilanjut.
Ps : Hati-hati part ini banyak gemes yang bikin iri!!!! 🔥😍
---
Sesampainya di rumah Nayla. Gadis bersurai sepunggung itu menyuruh Juna untuk masuk ke dalam rumahnya.
Juna masih bengong seperti orang linglung. Beberapa saat kemudian, Nayla mempersilakan Juna agar masuk ke dalam rumahnya.
"Lo mau apa? Jangan minta aneh-aneh," cegah Juna saat Nayla mengajaknya melangkah menelusuri setiap ruangan.
Gadis itu membuka setiap pintu yang berada di rumah besarnya, sedangkan Juna hanya mengekori gadis itu dari belakang.
Nayla tertawa pelan. "Udah lo diem aja. Tadi lo ngebolehin gue minta apa aja, kan?"
"Ya, iya. Tapi jangan aneh-aneh."
"Ya udah, lo ikutin gue aja. Jangan ngebantah!" Hanya Nayla yang berani memerintah Juna.
Cowok itu dibuat terdiam dan sama sekali tidak menjawab lagi. Juna akhirnya dengan berat hati melangkah, ia berjalan di belakang Nayla.
"Kak Nay!" Suara nyaring gadis kecil langsung menyambut mereka, keduanya menoleh secara bersamaan.
Mereka mendapati sosok gadis kecil sekitar umur 7 tahun berlari menghampiri Nayla.
"Kak Nay cari dari tadi ternyata abis mandi. Tambah wangi deh adeknya Kak Nay yang paling gemesyin ini." Nayla memeluk anak kecil itu dengan penuh kasih sayang. Gadis itu mencium aroma wangi shampoo rambut anak kecil tersebut.
"Ini siapa? Lo udah punya anak?" tanya Juna polos.
"Sembarangan!" Tangan kosong Nayla memukul pundak Juna hingga ia meringis pelan. "Ini Sisil, anaknya tante gue. Sisil emang biasa dititipin di sini sekalian dijaga sama gue dan asisten rumah tangga," jawab Nayla, ia menoleh pada Juna, namun tangannya sibuk menyentuh pipi chubby Sisil.
"Emang orang tuanya ke mana?" tanya Juna lagi.
"Ada, kok. Nanti malam pas Sisil tidur pasti dijemput. Orang tuanya sibuk sama pekerjaan mereka." Juna hanya meng-oh mendengar semua perkataan Nayla mengenai Sisil.
"Sekarang permintaan gue, lo harus bisa ajak main Sisil. Soalnya asisten rumah tangga yang biasa jagain Sisil izin cepet pulang ke rumahnya, lusa baru balik lagi. Jadi, mulai sore ini sampai lusa, gue minta lo buat ngerawat Sisil."
Bibir Juna bergerak terbuka, berniat untuk protes, tapi dia urungkan saat Nayla menunjuknya.
"Mau protes? Tadi yang nawarin buat minta sesuatu siapa? Lo, kan?" Telunjuk Nayla menutup bibir Juna seketika.
Juna mengembuskan napas kasar. Dia menjauhkan jari Nayla ketika jantungnya mulai tidak normal.
"Oke, oke. Tapi ada lo juga, kan? Ini anak nggak cengeng juga, kan?" ucap Juna dengan wajah frustasi.
"Nah itu. Sisil ini agak cengeng, tapi kalau lo bisa bikin dia nggak nangis, gue bakal maafin lo dan gue bakal hapus status di sosmed gue."
"Hm, oke."
Juna melakukan perintah Nayla dengan berat hati. Dia terpaksa harus menuruti permintaan Nayla demi mendapat maaf dari pacar terpaksanya.
Kali ini Juna harus benar-benar menurunkan egonya sendiri. Ia tak boleh marah-marah ke Nayla di depan seorang anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTAJUNAY (SDH TERBIT)
Novela JuvenilArtajuna Pradipto, pentolan sekolah dengan sikapnya yang menyebalkan. Dia ditakuti semua orang karena sikap kerasnya dan sering semena-mena. Namun sebenarnya hidupnya penuh dengan luka. Termasuk tentang cinta. Dia sulit melupakan masa lalunya yait...