Haiiiii!! Apa kabarnya nihhh??
Mampir ke ig yuu :
Follow Aerieslil
Nanti DM kalo mau difollback yaaw.
.Happy Reading gengsss 🥰
...
Dreet!
“Ngapain kalian di sini? Kenapa nggak upacara?” Suara berat menyapa mereka berdua.
Keduanya baru saja tersadar dari tatapan mereka, ternyata pintu ruang UKS telah terbuka lebar-lebar. Menampakkan sosok Pak Rohmat di depan mereka.
Juna dan Nayla hanya bisa mematung di tempat, tangan Nayla mencengkram ujung baju seragam Juna.
Nayla menelan ludah susah payah. Bukan Pak Indro yang memergoki mereka, tetapi guru yang lain.
Pak Rohmat adalah guru olahraga dan tidak terlalu sadis seperti Pak Indro. Pak Rohmat pun guru yang terlihat paling muda di SMA Asteroad, semoga saja Pak Rohmat tidak menghukum mereka.
“Maaf, Pak, tadi kita mau upacara. Tapi pacar saya tiba-tiba sakit perut. Biasalah perempuan,” bohong Juna dengan entengnya.
Nayla menggeleng. “Gue nggak datang bulan, Jun,” sahut Nayla tanpa dosa.
Juna menyumpah dalam hati. Kenapa Nayla tak bisa diajak bekerja sama?
Pak Rohmat menatap Juna tajam.
“Kamu berani berbohong, Juna? Saya tau Nayla ini murid yang berprestasi di sekolah ini. Pasti kamu yang ngajak dia bolos upacara. Iya, kan?”
Juna gelagapan untuk menjawabnya. Kemudian Nayla berusaha memberanikan diri untuk menjawab tuduhan Pak Rohmat yang menyalahkan Juna.
“Pak, ini salah Nayla juga. Tadi Nayla terlambat dan gerbang udah kekunci. Terus ternyata Juna juga telat, dia nawarin Nayla buat masuk lewat tembok belakang. Awalnya Juna nggak mau bantuin Nayla buat ngelompat tembok. Tapi Nayla maksa, habis itu Juna nyuruh Nayla diam di sini dulu sampe upacaranya selesai. Gitu, Pak.”
Juna tersudut mendengar kejujuran Nayla. Ia bingung harus menjelaskan bagaimana lagi.
Pak Rohmat beralih memandang Juna.
“Benar itu, Juna?”
“I-iya, Pak.”
Pak Rohmat menggeram. Dia menajamkan kedua matanya.
“Karena kalian berdua sama-sama bersalah di sini. Saya hukum kalian untuk membersihkan kolam renang pada pagi ini!” perintah Pak Rohmat.
“Harus pagi ini banget, Pak?” Juna berusaha mengelak dari perintah gurunya.
“Iya. Pagi ini harus selesai. Jangan membantah!”
Juna dan Nayla menghela napas, keduanya sudah pasrah. “Baik, Pak,” jawab Juna dan Nayla bersamaan.
“Kalian bisa mulai dari sekarang. Tinggalkan Uks, dan pergi ke kolam renang.”
Nayla dan Juna menganggukkan kepala, menuruti perintah Pak Rohmat. Mereka berdua berjalan beriringan, menuju kolam renang sekolah.
***
Di saat semua murid sedang belajar di kelasnya masing-masing, tidak berlaku bagi Juna dan Nayla pada pagi ini.Mereka berdua harus menjalankan hukuman yang diperintahkan Pak Rohmat untuk membersihkan kolam renang.
Juna dan Nayla memang sama-sama bersalah karena telah berani melompati tembok dan bersembunyi di dalam ruang UKS berdua hanya untuk mengamakan diri dari Pak Indro.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTAJUNAY (SDH TERBIT)
Teen FictionArtajuna Pradipto, pentolan sekolah dengan sikapnya yang menyebalkan. Dia ditakuti semua orang karena sikap kerasnya dan sering semena-mena. Namun sebenarnya hidupnya penuh dengan luka. Termasuk tentang cinta. Dia sulit melupakan masa lalunya yait...