23. Senang & Ketemu

137 24 2
                                    

|ᴜɴᴅᴇʀ ᴛʜᴇ ᴄɪᴛʏ|

Sudah minggu kedua Seungyoun di Ilsan, masih mencoba mencari keberadaan Nam Jiung. Namun rumahya masih memberikan tanda tanda tak ada kehidupan.

Seungyoun memutuskan untuk bertanya pada tetangganya yang saat itu sedang lewat.

"Ah pria yang tinggal disini? Dia memang jarang di rumah. Dulu biasanya dia keluar rumah saat malam hari dan pulang dini hari. Tapi belakangan ini memang benar benar tidak kelihatan." Ujar wanita paruh baya itu.

"Biasanya saat keluar malam itu dia kemana, kalau saya boleh tau?"

"Entahlah, tidak ada yang tau pasti karna orang orang disini juga jarang yang mengobrol dengannya, tapi rumornya dia pergi ke club malam."

Seungyoun berterimakasih dan segera masuk kedalam mobilnya, mencaritahu club malam terdekat ataupun terkenal di daerah Ilsan.

Namun dia mendapatkan notifikasi dari Eunseok.

'Oppa jika ingin pulang, bisa tolong belikan aku minyak zaitun?'

Tak menunggu lama Seungyoun segera menginjak gas mobilnya dan menuju minimarket untuk membeli minyak zaitun.

"Eoh Eunseok-ah maaf lama, tadi lumayan ramai di minimarket."

"Tidak, tidak masalah. Oppa habis dari rumahnya?" Tanya Eunseok dan Seungyoun mengangguk.

Eunseok langsung mengoleskan minyak zaitun itu ke atas rotinya, memanggangnya sampai siap dimakan.

"Eunseok-ah, kenapa kau berhenti kuliah? Tinggal satu semester lagi kau akan S1." Seungyoun penasaran.

Eunseok terdiam, merasa sedikit sulit menjawab pertanyaan itu. Bahkan lebih sulit dibandingkan menceritakan kejadian mengerikan malam itu.

Tapi tidak masalah, dia hanyalah Seungyoun. Eunseok tidak seharusnya merasa takut berlebih.

"Beasiswa ku dicabut, aku tidak yakin apakah aku bisa melanjutkan kuliah tanpa uang beasiswa. Keuangan ayah dan ibu sedang sulit semenjak nenek jatuh sakit. Jika aku meminta uang dari mereka untuk kuliah yang bahkan aku tidak tau akan lulus atau tidak, aku akan merasa sangat tidak enak." Jelas Eunseok di akhiri dengan helaan nafasnya.

Seungyoun mendekat, membantu Eunseok mengolesi selai strawberry pada roti yang sudah selesai dipanggang itu.

"Kau bisa menyelesaikannya, kau itu pintar dan penuh ambisi."

"Entahlah, kadang yang penuh ambisi akan tetap kalah sama mereka yang penuh uang bukan?"

Seungyoun terdiam, yang Eunseok katakan tidak sepenuhnya salah.
Seungyoun juga tau alasan mengapa Eunseok mengatakan hal itu, karna Beasiswa Eunseok dicabut oleh pihak kampus hanya karna dia melawan kating yang berduit. Padahal Eunseok anak hukum, tapi saat itu dia tidak bisa menyuarakan apapun karna terlalu takut.

||

"Baiklah, latihan dance sampai sini dulu. Hafalkan lagi gerakannya, jika kalian merasa ada kesulitan bisa minta ajarkan Yeseo dan Dayeon, kurasa mereka berdua sudah benar benar menguasai gerakan." Kata pelatih Choi.
Kelima trainee itu mengangguk paham.

Saat pelatih Choi ingin keluar, dia menahan dirinya dan berbalik untuk memberitahukan info lainnya.

"Akhir Minggu ini akan ada penilaian lagi tentang dance dan vocal kalian, karna minghu depan sudah mulai syuting untuk music video debut kalian." Kalimat terakhirnya sebelum akhirnya benar benar keluar dari ruang latihan.

Semua trainee merasakan senang dan gerogi dalam waktu bersamaan, begitupula Hiyyih yang merasa gerakannya masih ada yang kurang.

"Hiyyih, ayo makan!" Ajak Chaehyun.

Under the City || ft. Bahiyyih-Seungyoun ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang