33. Curiga & Kebohongan

133 21 0
                                    

|ᴜɴᴅᴇʀ ᴛʜᴇ ᴄɪᴛʏ|

"Huh." Keluhnya ketika merasa begitu bosan diam dirumah terus.

"Apa yang harus kulakukan sekarang? Biasanya jika bosan seperti ini aku akan mengajak semi jalan jalan, tapi sekarang dia sudah memiliki banyak teman baru, bahkan dia tidak ingin menemuiku lagi."

Haerin membuka ponselnya, lalu mematikannya lagi. Dia segera mengambil dompetnya, dan dilihatnya sisa uang yang dia ambil dari dompet ibunya hanya tinggal dua puluh ribu won.

"Wah, dengan uang ini bahkan hanya dapat dua botol Soju." Kesal Haerin.

Lalu pikiran jahat itu kembali muncul. Ya, dia berniat untuk mengambil uang ibunya lagi. Sekarang masih jam dua siang, jadi ibunya pasti benar benar sibuk dibawah sana, karna sedang jam makan siang.

Haerin langsung berjalan dengan hati hati menuju kamar ibunya, mengambil dompetnya yang dia sudah tau dimana letaknya dan mengambil tiga puluh ribu won dari dalam sana. Dia langsung keluar dari kamar ibunya sebelum ketahuan.

"Haerin-ah, kau mau kemana?" Tanya ibunya yang tiba tiba muncul dari tangga.

Haerin menahan ekspresi wajahnya karna takut ibunya curiga.

"Tentu saja mau ke kamarku. Memangnya mau kemana lagi? Ruangan disini hanya ada 3. Ibu pikir kita punya ruang musik seperti dirumah dulu?"

Ibunya terdiam, mencoba tersenyum dan sabar dengan perkataan Haerin yang tentu saja menusuk.

"Apakah kau sibuk?" Tanya ibunya.

"Ada apa memangnya?"

"Bisakah kau bantu ibu untuk melayani pembeli, sekarang masih jam makan siang, pembelinya benar benar banyak, ibu susah bekerja sendirian." Pinta ibunya.

Haerin mengerutkan keningnya, "kalau susah, kenapa ibu harus membuka restoran ini? Tutup saja."

Balasnya kecut dan langsung masuk ke kamarnya.

||

Langkah kakinya mendekat ke arah pintu itu, lalu berhenti tepat di depan paket yang ada di depan pintu apartement nya.

"Apa ini? Bukankah seharusnya paket ada di bawah?"

Di tempat paket maksudnya, apartementnya tidak mengizinkan orang orang menaruh paket ke depan pintu tapi di tempat penitipan paket. Yang punya paket yang akan mengambilnya sendiri.

Seungyoun langsung mengambil kotak itu, dan ternyata cukup berat, jadi dia menaruhnya lagi dan membukanya disana.

Isinya makanan, lauk pauk buatan rumahan, bukan pesan antar. Lalu ada satu syal rajut disana.

"Ibu?"

Meskipun tidak ada suratnya tapi Seungyoun tau itu dari ibunya, dia tau karna tempat makan itu milik ibunya.

Seungyoun melihat kembali isi kotak itu, berharap ada surat di dalamnya. Maksudnya dia benar benar bingung sekarang, kalau ibunya mengirim paket ini seharusnya paket ini ada dibawah, tapi jika ibunya yang menaruh sendiri kesini, kenapa ibunya tidak ada disini.

"Kau sedang apa?" Tanya Byungchan yang baru saja datang.

Kalian tidak lupa kan kalau Byungchan sekarang tinggal dengan Seungyoun, maksudnya sementara.

"Yak, Apakah kau melihat siapa yang menaruh paket ini?" Tanya Seungyoun

Byungchan berhenti jalan dan melihat Seungyoun bingung, "apa maksudmu?"

"Ini paket ini, kau melihat orang yang menaruhnya tidak?" Seungyoun menunjukkan ke paket yang berada di belakangnya.

"Yak, Aku baru pulang, bagaimana mungkin aku melihatnya."

Under the City || ft. Bahiyyih-Seungyoun ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang