|ᴜɴᴅᴇʀ ᴛʜᴇ ᴄɪᴛʏ|
Mobil berwarna biru tua itu pun terparkir di depan gedung apartement.
Hiyyih melepas seatbelt nya dan ingin membuka pintu mobil, tapi Seungyoun masih menguncinya, membuat Hiyyih menoleh ke arahnya dan menggunakan ekspresi wajahnya se akan mengatakan untuk membuka kuncinya.
Namun Seungyoun terdiam, lalu menatap Hiyyih. Hiyyih yang di tatap tentu saja berusaha untuk terlihat baik baik saja, padahal dia merasa tidak kuat di tatap seperti itu.
"Ada apa?"
"Jangan terlalu dekat dengan Jinyoung itu."
"Namanya Juyeong."
"Ya Juyeong maksudku."
Kini malah Hiyyih yang memperlihatkan wajah Seungyoun yang terlihat berbeda dari biasanya.
"Ada apa dengan ekspresi wajahmu?"
"Aku takut kau.. sudahlah, kalau begitu jadikan aku temanmu!"
Hiyyih langsung menggeleng, "maaf tidak bisa, aku tidak berteman dengan orang dewasa."
"Apa apaan itu? Kau tidak bisa memilih milih teman."
"Tentu aku bisa, aku harus mencari teman yang cocok denganku dan orang dewasa tidak cocok menjadi temanku."
"Kau lupa saat kecil kau menjadikanku teman mu?" Protes Seungyoun.
Hiyyih mencibir, disaat seperti ini saja pria ini mengakui masa kecil mereka. Sedangkan sebelumnya malah menyembunyikan semuanya.
"Ah intinya tidak bisa, itu dulu, beda dengan sekarang. Buka pintunya aku ingin tidur." Kesal Hiyyih.
Seungyoun pun kalah, dia terpaksa membuka kuncinya dan membiarkan Hiyyih keluar, lalu melihat wanita itu mengambil barang belanjaannya dan perlahan menghilang dari balik pintu utama apartement itu.
||
"Haerin-ah! Yak Yoon Haerin! Cepat bangun!" Teriak ibunya menggedor pintu kamar Haerin.
Sedangkan Haerin masih saja terbaring di kasurnya itu padahal gurunya sudah datang.
Namun karna teriakkan ibunya yang begitu kencang, Haerin pun merasa terganggu, kemudian membukakan kunci pintunya, lalu kembali tidur.
Ibunya merasa emosi melihat kelakuan anak gadis satu satunya itu.
"Yak! Bangun ini sudah pukul sembilan! Guru mu sudah datang, cepat mandi dan bersiap untuk belajar!"
Haerin mengusap matanya, "aku malas, suruh pulang saja."
Ibunya yang hendak kelua kamar, kini kembali masuk ke kamar setelah mendengar ucapan anaknya itu.
"Apa kau bilang? Malas? Yak! Yoon Haerin! Kau tidak tau betapa susahnya ayahmu bekerja, bahkan sampai kehilangan rasa malunya setelah meminta pinjaman dari kakaknya, aku yang harus berjualan ayam goreng demi membantu keuangan keluarga kita, bahkan aku dan ayahmu rela untuk menjual rumah dan pindah ke ruko sempit ini hanya untuk kelangsungan hidupmu!" Terlihat mata ibunya sedikit berkaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under the City || ft. Bahiyyih-Seungyoun ✅
Fiksi Penggemar"Kalau kau hanya ingin menceramahi ku, diamlah. Aku tidak butuh omong kosongmu itu." "Sifatmu yang seperti itu yang membuatmu tak memiliki teman" Bahiyyih gadis desa yang merantau ke kota Seoul untuk menjadi trainee, disaat masa frustasinya dia bert...