36. Konferensi pers

117 28 6
                                    

|ᴜɴᴅᴇʀ ᴛʜᴇ ᴄɪᴛʏ|

Gadis itu duduk di atas gedung tinggi yang memiliki 24 lantai. Matanya yang sembab masih saja terus mengalirkan buliran air mata.

Tidak ada semangat di wajahnya, yang ada hanya kepasrahan dan rasa ingin mengakhiri semuanya.

Gadis itu terus saja menghela nafasnya, namun satu helaan nafas saja terasa begitu berat sekarang.

Aku lelah

Dua kata itu terus terulang di pikirannya, karna tidak ada kata lain yang bisa mendeskripsikan perasaannya sekarang selain itu.

Aku ingin berhenti? Tidak. Dia masih ingin lanjut, dia ingin melanjuti karirnya. Tapi untuk sekarang dia tidak bisa karna dia begitu lelah.

Aku ingin marah? Tentu saja. Tapi untuk menghela nafas saja sudah begitu melelahkan, bagaimana dia bisa marah.

Aku ingin lompat dari atas gedung ini? Bisa saja. Itu hal yang mudah karna dia kini sudah duduk tepat di pinggiran atas gedung. Meskipun jika dia turun, masih ada penyanggah dibawah sana, hanya dengan tiga langkah kaki dia akan langsung terjatuh. Tapi terlalu melelahkan untuk jalan kedepan dan mengakhiri hidupnya.

||

"Jadi sekarang kita harus kemana?" Tanya Yeseo kebingungan.

Semua member kembali berpikir, lalu tiba tiba Semi menoleh ke kiri, ke arah Seungyoun.

"Apa mungkin dia kembali ke kampung halamannya? Kalian satu kampung halaman kan, kata Dayeon tadi." Tanya Semi

Seungyoun mengangguk, "ya, tapi dia tidak mungkin kesana, karna keluarganya sekarang masih menghubungiku untuk mengabarkan keadaannya. Jadi sangat tidak mungkin jika dia disana."

Semua member menghela nafas mereka, mereka kehabisan pikiran untuk mencari Hiyyih.

"Apakah Hiyyih pernah bilang pada kalian, tempat yang dia suka datangi tapi tempat itu cukup sepi?" Tanya Seungyoun menoleh ke belakang.

Yeseo menggeleng, jika bersama dengan Hiyyih biasanya mereka berdua hanya membicarakan makanan. Hiyyih jarang sekali curhat padanya maupun sebaliknya, Yeseo jadi merasa bersalah.

Sedangkan ketiga member lainnya masih berusaha mengingat, tapi Chaehyun dan Dayeon sudah mulai menggeleng, karna sepertinya Hiyyih tidak curhat masalah seperti itu.

Hiyyih itu tertutup, sekalinya dia bercerita, dia tidak akan menceritakan hal menyedihkannya pada orang lain.

"Eonni bagaimana?" Tanya Dayeon

"Dia tidak menyebutkannya dengan spesifik. Tapi yang ku ingat, dia pernah menasihati ku, jika aku sedih, pergilah ke agensi. Disana mimpinya dimulai, jadi bisa saja kita mendapatkan semangat kita kembali di tempat kita memulai mimpi kita." Jelas Semi.

"Jadi bukankah itu maksudnya, dia juga akan melakukan itu jika dia bersedih?" Lanjut Semi

Seungyoun mengangguk, "ya, dia pasti di agensi. Coba tolong kalian hubungi Manager kalian untuk mulai mencari Hiyyih disana."

Semi mengangguk dan mulai menghubungi Manager Han lagi, lalu meminta untuk mengecek Hiyyih di semua ruangan di setiap lantai.

Butuh waktu sekitar lima belas menit hingga mereka sampai di gedung Brown Entertainment itu. Mereka segera keluar dari mobil ketika mobil Seungyoun terparkir tepat di depan gedung.

"Kita mulai cari dari ruang latihan trainee lalu--"

"--tunggu!" Yeseo memotong omongan Semi

Semua mata kini tertuju padanya, kepala Yeseo yang mendongak kini mulai turun kembali dan melihat wajah wajah penasaran dari ke empat orang di depannya.

Under the City || ft. Bahiyyih-Seungyoun ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang