|ᴜɴᴅᴇʀ ᴛʜᴇ ᴄɪᴛʏ|
"Selamat Pagi Sunbae-nim!"
"Pagi."
"Oyy pagi Pengacara Cho!"
"Pagi."
"Pagi Seungyoun-ah!"
"Pagi Sunbae."
Pagi hari di firma hukum Jee seperti biasanya, selalu mengucapkan selamat pagi pada siapapun yang baru datang.
"Ada apa dengan raut wajahmu?" Tanya Seungyoun ketika melihat Byungchan duduk di kursinya.
Ya itu normal, tapi tidak normal untuk Byungchan. Biasanya dia selalu duduk di mejanya atau membuat kopi dan mengatakan 'selamat pagi tuan Seungyoun yang Agung'
Byungchan mengarah ke asal suara, "ah tidak, tidak apa apa."
Seungyoun hanya mengangguk saja, padahal dia tau ada yang Byungchan sembunyikan dari nya.
"Ah ya bagai..mana hasilnya? Hasil.. hasil persidangannya?" Tanya Byungchan terputus putus.
Seungyoun mengangguk, "itu baik, berjalan lancar."
"Syukurlah." Balas Byungchan yang sebenarnya sudah tau hasilnya dari Jaksa penuntut yang berada di pengadilan waktu itu.
Beberapa menit Byungchan terdiam memperhatikan Seungyoun yang sibuk dengan laptopnya. Hingga akhirnya dia ingin mengatakan yang sebenarnya.
"Seungyoun-ah, aku... aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
"Baguslah kau mau mengatakannya, agak mengganggu melihatmu terdiam menyembunyikan semua itu." Ujar Seungyoun dengan sedikit senyuman.
Byungchan menaikkan satu alisnya, "apa ini? Kau tau apa yang ingin aku katakan?"
"Tidak. Tapi aku tau kau menyembunyikan sesuatu dan sulit mengatakannya."
Byungchan pun mulai bercerita mengenai kejadian ibu Jihoon yang datang kemari dan dia malah merasa ragu, padahal bisa saja dia langsung menolaknya.
Seungyoun memahaminya dan tidak mempermasalahkan itu, bahkan jika Byungchan menyetujuinya Seungyoun tidak berhak marah hanya karna dia teman dekatnya.
||
"Mau kemana sore sore begini?" Tanya Byungchan
"Suatu tempat." Balas Seungyoun dan langsung pergi menuju mobilnya.
Seungyoun ternyata pergi menemui Nari, dia hanya ingin mengecek keadaannya.
"Oh Pengacara Cho? Ada urusan apa kesini?" Tanya Nari yang sedang merapikan tumpukan kardus kosong.
"Biar ku bantu." Ucap Seungyoun mengangkat tumpukan kardus itu menuju samping toko.
"Ah terimakasih." Nari membungkuk
Mereka berdua pun duduk di depan mini market itu, Seungyoun menanyakan kabar Nari, seperti tujuan awalnya datang kesini.
Nari pun mengatakan bahwa dia sudah baik baik saja, luka lukanya pun sudah mendingan karna Seungyoun yang membantunya berobat ke rumah sakit.
"Mungkin sekitar dua kali pertemuan dengan dokter, aku sudah sembuh total. Jadi tenang saja." Ujar Nari dengan senyumnya.
"Ah ya, pengacara Cho, boleh kutanya sesuatu?"
"Silakan."
"Apa itu pembebasan bersyarat? Dan apakah setelah dua tahun Jihoon Oppa baru bisa bebas?" Nari penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under the City || ft. Bahiyyih-Seungyoun ✅
Fanfiction"Kalau kau hanya ingin menceramahi ku, diamlah. Aku tidak butuh omong kosongmu itu." "Sifatmu yang seperti itu yang membuatmu tak memiliki teman" Bahiyyih gadis desa yang merantau ke kota Seoul untuk menjadi trainee, disaat masa frustasinya dia bert...