Woi bro tumben Lo disini?
Sapaan itu mencelos begitu saja dari Bara saat melihat Josep mendadak datang ke fakultas mereka. Yah mengingat betapa sibuknya Josep hingga terkadang sering melewatkan pertemuan dengan teman-temannya. Jadi kedatangannya hari ini agak mengherankan.
"Nay dimana?" Tanya Josep dengan napas ngos-ngosan.
Kala, Bara dan Ona yang tengah makan jelas plonga-plongo diberi pertanyaan seperti itu karena sudah jelas mereka berbeda fakultas dengan Nay. Mana mungkin mereka tahu dimana Nay saat jam kuliah. Konyolnya Josep jauh-jauh datang ke fakultas mereka hanya untuk menanyakan Nay.
"Mana gue tau bego." Sambar Bara. "Lagian lu ada perlu apa sama si Nay sampe bela-belain kesini?"
"Sempet-sempetnya Lo cemburu anjir." Ona menggeleng pelan melihat tingkah Bara saat melihat Josep mencari Nay.
"Mau kemana Lo? Minum dulu kek sebelum pergi." Tahan Kala merasa ada yang ganjal dengan Josep.
"Gue mau ngomong penting sama kalian." Josep langsung duduk di samping Ona dalam posisi berhadapan dengan Kala dan Bara.
"Yaudah ngomong aja." Bara mempersilahkan Josep mengatakan apa yang dia ingin sampaikan.
"Lo semua tau kan event yang di urus Nay?" Tanya Josep disambut anggukan kompak Ona dan Bara.
"Tau lah. Kenapa?" Kala mengalihkan pandangannya ke arah Josep yang terlihat serius.
"Duitnya dibawa kabur sama bendahara." Hampir saja Ona tersedak mendengarnya. Kala dan Bara hanya bisa melongo.
"M-maksud Lo?" Ona tak tahu harus bagaimana merespon informasi yang baru saja Josep sampaikan.
"Mau gak mau Nay sebagai ketua umum harus cari solusi biar duitnya balik. Tapi si bendahara ga bisa dihubungin."
"Njing, berapa duit tuh? Kasian si manis, mana ada duit dia." Bara mendadak ikut khawatir.
"Cuma 17 juta sih." Mereka lebih kaget lagi usai mendengar nominal yang Josep sebutkan.
"Cuma? Gue gampar bolak-balik ya mulut Lo." Omel Ona membuat teman-temannya kebingungan.
"Salah gue apa njir." Gumam Josep mengalihkan pandangannya ke arah Kala dan Bara.
"Enteng banget Lo ngomong cuma 17jt. Itu banyak anjir." Omel Ona membuat Josep menggigit bibir bawahnya.
"Masalahnya kalo dalam event gede itu cuma duit kecil. Untung aja dana dari sponsor lain belum cair." Papar Josep.
"Gila. Terus Nay gimana?" Bara khawatir kalau Nay tertekan saat mendapat masalah seperti ini.
"Maka dari itu gue cari dia." Kini Josep lebih lega karena sudah berbagi kekhawatiran dengan yang lain.
"Handphonenya ga aktif lagi." Ona terlihat cemas sesaat setelah mendengar penjelasan Josep.
"Lo tenang dulu, mungkin dia lagi rapat kan buat bicarain semua ini sama tim-nya." Kala berusaha menenangkan yang lain.
"Iya juga sih, tapi gimanapun juga itu duit gede." Bara ikut bingung saat mengetahui Nay tidak bisa dihubungi.
Belum saja Adis pulih, masalah lain datang. Nay yang dikenal aktif dalam organisasi terlibat masalah tak terduga. Jelasnya sekarang mereka hanya perlu mencari solusi atas apa yang terjadi. Jika dipikir-pikir lagi entah darimana mereka bisa mendapat uang sebanyak itu untuk membantu Nay. Mengingat nominalnya lumayan.
Hari ini Kala tidak ikut ke rumah sakit karena harus mengantar Aruna ke stasiun. Entah bagaimana kelanjutan hubungan keduanya yang jelas Kala belum memutuskan memilih Aruna ataupun Jenna. Teman-temannya yang penasaran juga tak bisa menanyakan itu secara terang-terangan karena sungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH
Fanfiction"Kalo udah tua kita tinggal serumah kayak gini enak kali ya?" Ada saja pertanyaan konyol yang terlintas di pikiran salah satu penghuni penangkaran buaya itu. Namun tidak ada salahnya berharap takdir akan mengabulkannya. Siapa tahu mereka punya kesem...