Healing

55 7 0
                                    

Hari ini akan menjadi perjalanan yang panjang. seperti yang sudah direncanakan hari ini mereka pergi berlibur melepas penat. Tidak jauh memang hanya di villa milik kerabat Arga tapi setidaknya bisa menghilangkan ketegangan yang terjadi selama beberapa hari belakangan ini.

Di sepanjang perjalanan, mereka bersenang-senang sembari bernyanyi dengan penuh kebahagiaan. Bagaimana tidak? Setelah sekian lama akhirnya mereka bisa berkumpul bersama. Persetan dengan masalah yang belum ada solusinya. Mulai hari ini mereka hanya ingin bersenang-senang.

± 2 jam perjalanan, mereka tiba di sebuah villa cukup besar dengan halaman luas di bagian depannya. Yang lebih menarik adalah pemandangan dari halaman belakang. Terlihat jelas sebuah gunung yang terlihat sangat gagah di kejauhan. Belum lagi hamparan luas hutan hijau di sekitar. Benar-benar sesuai ekspektasi mereka.

"Anjing drama banget, bantuin angkat koper kek!" Lamunan mereka buyar saat mendengar ucapan Arga.

"Haha sorry kebawa suasana." Kekeh Jojo mendekat ke arah Arga yang kelelahan mengeluarkan koper.

"Bajingan ganggu suasana aja." Gerutu Ona melihat Arga menatapnya dengan gestur mengejek.

Nay tersenyum tipis dan mengajak kedua sahabatnya untuk membantu membawa tas bawaan yang masih tertinggal di bagasi mobil. Tak enak juga kalau mereka hanya berpangku tangan saat teman-temannya saling bahu membahu memasukkan barang.

"Nah gitu kek berguna." Ejek Bara.

"Mending lu diem daripada gue jorokin dari sini." Ancam Ona.

"Wah parah udah merencanakan pembunuhan." Goda Jojo.

"Yeuu malah ikutan Lo." Balas Adis mengundang kekehan mereka.

Mereka melangkah bersama memasuki villa yang sudah dibersihkan sebelumnya. Jadi saat sampai mereka bisa langsung istirahat di sana. Om Arga cukup perhatian ternyata. Di kejauhan terlihat Arga yang tengah berbincang dengan penjaga villa. Mereka sudah terlihat akrab.

Begitu mendapat kunci, pria paruh baya itu berlalu pergi dari villa. Arga sendiri bergabung dengan teman-temannya yang lain. Kini mereka bersantai di ruang tamu dengan barang bawaan yang masih dibiarkan begitu saja di ruang tengah villa. Terlihat jelas mereka sudah kelelahan.

"Shhh laper." Gumam Bara di tengah keheningan.

"Buset kena udara dingin dikit langsung laper." Sindir Ona.

"Daripada lu langsung masuk angin." Balas Bara tak mau kalah.

"Monmaap Lo nyindir gue?" Gerutu Adis mengundang tawa teman-temannya.

"Bagus deh kalo merasa." Gumam Bara mengalihkan pandangannya.

"Naspad yok!" Ajak Nay dengan mata berbinar.

"Gas!" Pekik Bara dengan penuh semangat mendengarnya.

"Emang disini ada naspad?" Tanya Jojo dengan polosnya.

"Ada, tadi gue liat ada di depan gang." Ujar Kala angkat bicara.

"Nah lu aja deh bang yang berangkat temenin Nay." Celetuk Arga.

"Anjing kan lu yang paham daerah sini." Gerutu Bara.

"Capek bang abis nyetir." Arga memang agak menyebalkan.

"Dih alesan." Sindir Ona membuat Arga melotot ke arahnya.

"Gapapa kok gue bisa-"

"Gue temenin." Kala langsung bangkit.

Teman-temannya langsung menatap mereka penuh senyum curiga. Bagaimana tidak? Sudah sejak lama mereka terlihat saling tertarik satu sama lain namun tidak ada perkembangan sama sekali. Sehingga membuat yang lain gemas sendiri dibuatnya.

Sembari menunggu Kala dan Nay kembali, mereka menyiapkan barbeque nanti malam di halaman belakang. Bukan persiapan yang mewah namun mereka hanya ingin kenangan ini tak terlupakan. Sebuah momen sederhana yang bisa menjadi cerita di saat tua.

Jojo dan Bara membuat persiapan api unggun, Arga mengeluarkan beberapa kursi kecil dan juga tenda yang dibawa dari kontrakan. Sedangkan Adis dan Ona menyiapkan sayuran dan makanan yang akan mereka santap nanti.

Begitu nasi Padang tiba mereka langsung menghentikan aktivitas masing-masing. Mereka fokus mengisi perut sembari menikmati pemandangan yang sangat indah. Kapan lagi bisa menikmati pemandangan seindah ini.

"Nasi Padang nya beku anjing." Protes Bara.

"Mending lu diem daripada lu yang gue panasin di kompor." Celetuk Kala.

"Tau tuh padahal tinggal makan sambil liat gunung." Timpal Ona.

"Monmaap nih ya tapi gue gak bisa makan makanan dingin." Ujar Bara.

"Emang banyak aturan dasar perawan." Goda Arga.

"Sini kalo ga mau bar, gue siap menampung." Ujar Jojo.

"Nih ambil aja gue mau bikin mie aja." Ujarnya beranjak pergi.

Teman-temannya yang lain hanya bisa menggeleng pelan melihat kelakuan Bara. Namun Nay maupun Kala tak mengambil hati mengingat setiap orang punya batasannya sendiri. Jadi mereka sama sekali tak masalah dan memaklumi itu.

"Enak ya tinggal disini, bangun pagi langsung disambut pemandangan kek begini. Udaranya mantep banget lagi." Gumam Adis.

"Tinggal di habitat Lo, gitu?" Adis refleks menjitak Arga yang selalu asal bicara.

"Pukulin aja dis biar gak banyak bacot." Ona mengompori.

Teman-temannya yang lain hanya bisa tertawa melihat kelakuan mereka yang tak ada habisnya. Sungguh suasana yang mereka rindukan. Dimana mereka bisa tertawa karena pertengkaran kecil dan lawakan yang sebenarnya tak terlalu lucu namun entah mengapa selalu bisa mengubah suasana.

Satu hal yang pasti adalah mereka akan menjadikan momen ini sebagai penyembuhan setelah mengalami hal-hal tak terduga belakangan ini. Mereka berjanji pada diri masing-masing untuk bersenang-senang beberapa hari ke depan tanpa memikirkan apapun.


















Aloooo pakabar readers tercinta kuuu?

Maaf lama ga update karena yaa begitu lah ada kesibukan yg ga bisa ditinggal 😭
Sehat-sehat ya kalian jaga kesehatan 💜
Aku bakal update beberapa part lagi hehe

Sekian bacotan dari cewek Yoongi. Lopyu guys!!

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang