Bioskop

107 25 4
                                    

Mari abaikan setumpuk tugas di meja belajar yang sama sekali belum tersentuh, kini waktunya bersenang-senang karena ada dua tanggal merah sekaligus. Mungkin itulah yang ada dalam benak para mahasiswa. Mall dan bioskop menjadi saksi dimana mereka menghabiskan hari libur kali ini.

Sama seperti mahasiswa pada umumnya, Bara juga berniat mengajak gebetannya kencan di hari libur. Dia mengajak Nay nonton tapi karena kebetulan Ona sendiri jadi Nay juga mengajaknya. Bara sama sekali tak masalah hanya saja dia sedikit kecewa karena tak bisa berduaan dengan Nay.

Sebelum ke bioskop mereka berkeliling mall lebih dulu untuk membeli minum. Sebuah kebetulan yang mengejutkan saat mereka bertemu Kala dan Aruna di bioskop. Tampaknya hubungan mereka sudah serius. Buktinya Kala sampai mengajaknya nonton, mereka juga beberapa kali terciduk makan bersama.

"Widih pas banget nih, maaf ya cantik kita temenin." Goda Bara.

"Iya nih sorry, soalnya takut Lo diapa-apain Kala." Ona mencelos dengan entengnya.

"Eh?" Aruna bingung harus menanggapi apa.

"Dia agak liar emang tapi sante ada kita." Bara sengaja mengedipkan sebelah mata.

"Anjing temen gue mau Lo kemana in!" Ona memukul Bara dengan santai.

"Anjir, dia kan di samping gue." Papar Bara dengan nada kesal.

"Ya ga usah ngedip juga. Mau gue colok tuh mata?"

"Aelah lagian mana mungkin sih gue berpaling."

"Tetep aja gak usah gatel sama cewek lain." Nay hanya menghela napas mendengarnya.

"Ih anjir dia bukan cewe lain, tapi Aruna doinya si Kala."

"Dih jadi critanya Lo mau ninggalin Nay terus nikung sohib Lo gitu?"

"Astaga emang ya manusia diciptain dari tanah, Lo doang yang dari tai."

"Anjing? Apa Lo bilang? Sini maju Lo." Tantang Ona.

"Ayoo Lo pikir gue takut apa? Ga peduli di depan umum mah ayok!"

"Gak malu apa lu pada diliatin orang?" Kala langsung menengahi keduanya.

"Udah-udah mending kita masuk." Ajak Nay menggandeng Ona.

"Nahloh jadi gue yang ternistakan," Gerutu Bara.

"Udah ayok, gak usah baperan deh." Sindir Kala.

Selama menonton, beberapa orang tertangkap lebih fokus pada orang di sebelahnya daripada film yang diputar. Bara dan Aruna contohnya. Mereka sibuk menatap seseorang di samping mereka yang lebih menarik daripada Film. Tentu ini bukan hal asing lagi di bioskop membuat Ona yang duduk di kejauhan hanya bisa menggeleng pelan sembari memeluk erat popcorn miliknya.

Ona sengaja duduk jauh dari mereka karena menghindari hal-hal seperti itu. Jujur saja dia tak tahan melihat kemesraan pasangan muda setiap kali nonton. Teman-temannya juga tak masalah dengan itu, bahkan mungkin Bara justru senang dengan keputusannya karena dengan itu dia bisa berdua dengan Nay tanpa gangguan apapun. Ona sudah bisa menebaknya maka dari itu dia memilih tempat duduk jauh.

Begitu film selesai, semua penonton mulai bersiap keluar dari studio sembari menceritakan keseruan film yang baru saja mereka tonton. Usai berbincang sejenak dengan Bara sembari menunggu penonton lain keluar, Nay langsung mendekat ke arah Ona yang duduk agak jauh darinya. Aruna tampak kaget saat mengetahui Ona terlelap dengan nyaman dalam kondisi memeluk erat popcorn.

"Si babi, di bioskop bukannya nonton malah numpang tidur." Bara menggeleng pelan melihat kelakuan Ona.

"Temen Lo tuh urusin." Ejek Kala membuat Bara menghela napas panjang. "Gue duluan. Udah laper nih." Pamit Kala.

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang