Her

92 25 1
                                    

Aloo guys! Gimana kabarnya? Lancar kan puasanya?
Sengaja up malem biar bisa nemenin sahur entar wkwk. Cus lah langsung ke cerita!































Eh si Adis kemana? Kok ga pernah keliatan.

"Dih kangen Lo?" Ledek Ona saat mendengar untuk pertama kalinya Arga menanyakan Adis.

"Cuma tanya babi." Ona tertawa melihat respon Arga. Dia terlihat tak nyaman dengan pertanyaan itu.

"Kemaren gue liat dia sama cowok." Jawaban Bara berhasil membuat yang lain penasaran.

"Pantes aja sekarang ga pernah ikut ngumpul." Bara mengangguk pelan mendengar ucapan Kala.

"Bukan kali, dia ga ada cerita tuh punya cowo." Sangkal Ona merasa ada kesalahpahaman yang terjadi.

"Hahaha ga dianggep temen lagi Lo." Ejek Arga membuat Ona langsung melemparnya dengan bantal.

"Anjing Lo. Sini jangan kabur Lo Arga." Omel Ona tak terima mendengar ucapan Arga. Dia justru kabur ke kamar.

"Kejar dong!" Ejek Arga tak mau kalah. Yang lain hanya bisa menggeleng melihat tingkah keduanya.

"Si Jo mau pulang, sekalian nitip makan kagak Lo pada?" Tanya Kala sesaat setelah mendapat pesan dari Josep.

"Boljug." Emosi Ona seketika hilang saat mendengar makanan. Bara yang melihatnya hanya bisa mendengus.

"Sekalian deh." Kala mengangguk mendengar ucapan Bara. Tanpa pikir panjang Kala langsung mengirimkan pesan.

"Sambil nunggu Sabi kali main Uno dulu." Arga keluar dari kamar membawa Uno kebanggaan kontrakan.

"Ide bagus, yang kalah bayarin makan." Ledek Kala meletakkan handphonenya. Dia terlihat bersemangat.

"Maen aja sendiri Sono." Ona yang sudah punya firasat tidak enak memilih mundur sebelum bermain.

"Dih gabole gitu. Harus ikut semua." Ajak Bara sengaja menarik Ona mendekat.

"Anjing bilang aja Lo semua sengaja biar gue yang bayar."

"Ihh pinter banget sih, gemes." Goda Arga membuat Ona langsung mencubitnya. "Aw!"

Di lain tempat, Josep yang baru saja mengurus berkas di rektorat tak sengaja bertemu Nay. Tanpa basa-basi dia menawarkan tumpangan pada Nay. Kebetulan Nay juga ingin membeli nasi goreng di tempat langganan, jadilah mereka pulang bersama. Awalnya Nay menolak karena takut merepotkan namun saat Josep mengatakan Ona ada di kontrakan Nay mengiyakan.

Sebelum pulang, Nay mengatakan ingin membeli sesuatu. Josep mengiyakan dan bersedia mengantar Nay. Yah semenjak melihat Cella boncengan dengan orang lain, Josep menjadi termotivasi untuk bisa naik motor. Tidak butuh waktu lama untuknya bisa menaklukkan motor. Jadi sekarang dia bisa kemana-mana sendiri tanpa bantuan Kala lagi. Rasanya asik juga saat dia bisa membantu orang lain seperti yang sekarang sedang dia lakukan.

"Jo tunggu deh." Tahan Nay membuat Josep menghentikan langkahnya.

"Ada apa? Ada yang belum kebeli?" Josep menatap Nay penuh tanda tanya.

"Bukan itu. Cewek barusan mirip Adis ga sih?" Tanya Nay seolah tak yakin dengan penglihatannya sendiri.

"Adis abis potong rambut? Diwarnain juga?" Respon Josep saat melihat sosok yang Nay maksud dari belakang.

"Engga sih. Tapi kenapa sekilas mirip banget ya." Nay tampak sangat penasaran.

"Mungkin cuma mirip, ayok buru." Ajak Josep disertai anggukan Nay.

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang