Absen

144 25 1
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore namun Bara belum muncul juga. Bahkan dia tak menerima telfon atau membalas pesan dari Ona. Padahal mereka sudah terlambat 15 menit. Kesal melihat sahabatnya terus mondar-mandir, Adis mengantar Ona ke kontrakan untuk menanyakan dimana Bara. Mengingat semua anggota kelompok sudah sampai di lokasi.

Baraa keluar Lo!

"Berisik!" Arga yang terlelap di sofa ruang tengah langsung terduduk untuk melihat siapa yang berani mengganggu tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berisik!" Arga yang terlelap di sofa ruang tengah langsung terduduk untuk melihat siapa yang berani mengganggu tidurnya. Selang beberapa menit, Josep yang sedang menikmati off day keluar dari kamar.

"Gosah teriak-teriak, dimarahin pak RT tau rasa Lo." Josep mengingatkan keduanya untuk menurunkan nada bicara mengingat kontrakan berada di tengah pemukiman warga.

"Bacot." Adis duduk santai di ruang tengah sembari menyalakan kipas angin. Melihat itu Arga hanya bisa menendang Adis agar menjauh darinya. Ona dan Josep hanya bisa menggeleng pelan melihatnya.

"Btw bukannya Lo ada kerkel ya?" Tanya Josep menatap Ona bingung. Mengingat seharusnya dia sudah ada di tempat.

"Oh iya Lo kan satu kelompok tuh sama Bara, Kala juga ga sih?" Arga ikut angkat bicara.

"Yoi tapi dia udah berangkat sama si Jenna." Arga hanya mengangguk mendengar jawaban Ona.

"Lo kenapa masih disini?" Tanya Arga mewakili pertanyaan Josep. Adis hanya bisa menghela napas.

"Bara mana sih? Katanya tadi tuh mau bareng." Ona menjelaskan semua pada kedua penghuni kontrakan.

"Udah ditungguin hampir sejam kagak nongol juga." Timpal Adis mewakili kekesalan sahabatnya.

"Lah dia tadi pamit mau jemput si Nay tapi kagak ada balik." Arga merasa ada yang salah.

"Bener, gue kira dia langsung berangkat kerkel." Timpal Josep, Ona tersenyum miring mendengarnya.

"Njing udah gila tuh anak, ditungguin lama ternyata kencan. Mana gak ngasih kabar lagi." Adis terlihat sangat kesal dibanding sahabatnya. Yah itu sudah sering terjadi jadi bukan hal mengejutkan lagi.

"Marahin aja entar kalo pulang. Gak usah marahin gue." Arga angkat bicara karena dia dan Josep seolah jadi pelampiasan kekesalan Adis. Mendengar itu, Adis dengan entengnya memukul punggung Arga.

"Ya kan Bara temen Lo. Dasar cowo emang omdo mulu eksekusi kagak." Arga dan Josep hanya bisa diam mendengar omelan Adis. "Udah ayo gue anter ke tempatnya." Dia beranjak dari duduk.

"Masalahnya gue gak tau dimana tempatnya." Lantas mereka tercengang mendengarnya.

"Njir mana ada ceritanya kerja kelompok begitu?" Josep tampak terheran-heran dengan pernyataan Ona.

"Ini nyatanya." Tampaknya dia sudah lelah menunggu lama hingga tidak punya tenaga untuk sekedar bicara.

"Lagian Lo idup di jaman batu apa gimana sih? Tinggal suruh anggota kelompok Lo shareloc beres." Saran Arga dengan santai tanpa tahu bagaimana para anggota kelompok Ona.

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang