Niat hati membeli makanan untuk dibawa ke rumah sakit, Arga dan Ona justru tak sengaja bertemu dengan Josep yang tengah duduk sendiri di ujung cafe. Seperti biasa, dia sibuk membaca buku sembari mendengarkan lagu favoritnya. Ona lantas langsung mendekat ke Josep sedangkan Arga memesan makanan.
Joo!
"Hm?" Josep langsung meletakkan buku dan melepas earphone-nya. "Tumben kalian jalan bedua?"
"Mau beli makan doang njirr, gue juga males sebenernya jalan sama cewek berisik." Goda Arga.
"Idih gue juga terpaksa ya jalan sama lo jadi gak usah geer." Masih seperti biasa, Ona tak mau kalah.
"Terserah Lo bedua deh." Josep angkat tangan jika sudah berurusan dengan mereka.
Beberapa menit kemudian, mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Arga memakan kentang goreng dan roti bakar milik Josep tanpa ijin sedangkan Ona melihat satu persatu tumpukan buku di atas meja. Jangan tanyakan apa yang Josep lakukan, tentu dia sedang melanjutkan aktivitas membacanya.
"Wih pas banget gue lagi demen sama penulis ini. Lo tau instagram nya ga?" Ona menatap Josep dengan tatapan antusias.
"Kenapa Lo tanya sama gue?" Josep menatap Ona bingung usai melirik buku yang Ona maksud.
"Ya kan Lo tuh pecinta buku. Siapa tau kan udah follow penulis ini." Papar Ona dengan polosnya.
"Ya ga semua penulis gue tau anjir." Jawaban yang cukup mencengangkan, Arga sendiri memilih untuk menyimak.
"Kok Lo ngegas sih? Kan gue tanya. Siapa tau Lo kenal sama penulis ini." Ona tak mau kalah.
"Sorry gue gak bermaksud ngegas, gue gak tau juga tuh penulis masih underated kali." Ona terbelalak mendengarnya.
"Dih apa Lo bilang? Dia underated?" Ona terlihat tak terima. Josep hanya mengangguk polos.
"Iya." Ona lantas menatap Josep dengan kesal. Jelas dia tak terima penulis kesayangannya dikatakan underated.
"Mana ada ya? Ini bukan pertama kalinya dia nulis buku. Semua tulisannya juga keren banget mana ada underated!"
"Darimana Lo tau?" Josep terlihat bingung dengan sikap Ona yang seolah sudah menjadi penggemar dari penulis itu.
"Gue baca ya semua bukunya, cuma yang terbaru ga kebagian." Arga hanya menatap keduanya cengo.
"Kenapa bisa ga kebagian?" Tanya Josep dengan polosnya membuat Ona menghela nafas panjang.
"Ya lu bayangin aja, bisa-bisanya dia cuma cetak 1000 buku fisik. Padahal fansnya bejibun."
"Fans?" Josep mulai tertarik dengan topik pembicaraan. Begitu juga dengan Arga yang tak tahu apapun tentang buku.
"Iya njirr gue juga udah gabung komunitas fansnya di Twitter. Kalo gak salah sih pengikut fanbase-nya udah hampir 2 juta."
"Widih mantep juga." Puji Arga saat mendengarnya.
"Nah iya, itu aja masih di Twitter belom di platform lain."
"Ternyata di Twitter ada orang sejenis Josep ya, gue kira bandar bokep doang."
"Saran gue sih mending Lo diem." Gerutu Ona saat mendengar respon Arga.
"Ya kan siapa tau dia sengaja cetak dikit karena takut kalah saing dengan kata lain masih underated." papar Josep.
"Gue gak terima ya dia disebut underated karena tulisannya emang sebagus itu. Sampe mau gue kawinin rasanya."
"Stress." Josep menggeleng pelan mendengar perumpamaan Ona yang cukup anti-mainstream.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH
Fanfiction"Kalo udah tua kita tinggal serumah kayak gini enak kali ya?" Ada saja pertanyaan konyol yang terlintas di pikiran salah satu penghuni penangkaran buaya itu. Namun tidak ada salahnya berharap takdir akan mengabulkannya. Siapa tahu mereka punya kesem...