Aloo gimana kabarnya? Sorry banget lupa update sampe gatau kalo udh ganti bulan 😭 kirain Oktober udah update ternyata belom wkwkw
Okede langsung ke cerita aja yuk!
Jam menunjukkan pukul setengah 10 pagi, semua mahasiswa dari berbagai fakultas di kumpulkan di lapangan universitas. Beberapa dari mereka mendengus kesal karena perlahan matahari terasa semakin panas.
Begitu mendengar pidato siang ini mereka agak kaget. Entah darimana ide konyol untuk menarik sumbangan seikhlasnya dari mahasiswa muncul yang jelas ada hal lain yang lebih menarik daripada itu, apalagi kalau bukan gosip.
oh dia orangnya
keliatan banget sih
ga nyangka ya
Ona menyenggol Bara yang tengah sibuk mengambil foto dengan handphone barunya untuk mencari informasi. Jiwa narsis seorang Bara memang tak bisa diragukan lagi meski pengikut sosial medianya tak seberapa.
"Apa sih anjing ganggu aja." Bara menatap Ona kesal.
"Mereka lagi ngomongin apa'an sih bar?" Sepertinya Ona sudah sangat penasaran.
"Mana gue tau, tanya aja sendiri. Lagian idup lu kepo banget dah."
"Cok ga guna banget jadi temen." Sindir Ona membuat Bara kesal.
"Asu mending diem deh Lo dengerin noh si Herman pidato."
"Panas kuping gue dengerin dia mulu." Gerutu Ona mengalihkan pandangannya.
"Lo berdua bisa diem ga sih?" Tegur Kala dengan nada kesal.
"Ona tuh." Tuduh Bara sembari menatap sinis ke arah Ona.
"Lo juga." Kala hanya bisa menghela napas panjang melihat kelakuan keduanya.
Cuaca semakin panas namun pidato belum berakhir padahal seharusnya barisan sudah dibubarkan karena ada pergantian kelas. Namun mereka dibiarkan begitu saja di lapangan hingga ada beberapa mahasiswa yang pingsan.
Di tengah keributan, ada Bara yang sibuk berkeliling mencari jawaban atas rasa penasarannya. Meski sempat mencoba acuh pada gosip yang beredar. Namun Bara tetap penasaran dan mencoba untuk mencari tahu tanpa sepengetahuan Ona.
Semua mahasiswa mulai kesal karena pidato belum berakhir juga padahal intinya hanya satu, universitas meminta partisipasi semua mahasiswa melalui sumbangan dana seikhlasnya dalam event olimpiade mendatang.
"Lama banget sih, pura-pura pingsan aja apa ya?" Gumam Ona yang mulai frustasi.
"Gosah nyusahin." Sambar Kala membuat Ona mengerucutkan bibirnya.
"Masih rencana doang."
"Kalo mau pingsan jauh-jauh dari gue."
Tak mengherankan lagi, itulah sifat asli Kala yang tak mau direpotkan oleh orang lain. Beruntung Ona sudah paham jadi dia sama sekali tidak sakit hati atau tersinggung dengan ucapan sahabatnya yang seputih tahu itu.
Nih minum!
Ona dan Kala menatap Bara yang entah darimana. Dia membawa tiga botol air mineral dan beberapa makanan ringan, tunggu senyuman itu sangat mencurigakan. Kala terlihat tidak peduli namun berbanding terbalik dengan Ona.
"Udah kayak setan aja lu tiba-tiba muncul tiba-tiba ngilang."
"Makasih." Kala langsung jongkok untuk meminum air pemberian Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH
Fanfiction"Kalo udah tua kita tinggal serumah kayak gini enak kali ya?" Ada saja pertanyaan konyol yang terlintas di pikiran salah satu penghuni penangkaran buaya itu. Namun tidak ada salahnya berharap takdir akan mengabulkannya. Siapa tahu mereka punya kesem...