Warning!
Ini panjang dan membosankan, bertele-tele dan lebih banyak narasi ✌________________________________________________
Baru saja membuka pintu, yang Taeri lihat adalah senyuman Yoongi padanya. Gadis itu tertegun sejenak sebelum segera memasuki ruangan dan menghampiri ranjang Yoongi.
"Hai," sapa Yoongi.
"Hai," balas Taeri, meletakkan keranjang berisi buah yang dibawanya.
"Sudah lama rasanya aku tidak melihatmu secara langsung."
"Hmm, dua kali aku berkunjung kau selalu sedang tidur."
"Duduk disini saja," Yoongi menarik pergelangan tangan Taeri, menahan agar gadis itu tidak duduk di kursi melainkan di tepi ranjangnya.
Mau tidak mau Taeri hanya bisa menurut. Jantungnya berdegup lebih kencang begitu saja. Seolah menggambarkan betapa perasaannya campur aduk begitu dia melihat secara langsung mata itu terbuka setelah sekian lama.
"Mau cerita? Apa saja yang terjadi belakangan?"
"Banyak sekali seingatku, tapi aku tidak tahu mana yang harus kuceritakan lebih dulu."
Yoongi tertawa pelan, "Terlalu banyak ya? Padahal aku bisa mendengarnya sekarang."
"Kau bangun sejak tadi?"
"Hmm," Yoongi mengangguk. "Aku menahan diri untuk tidak tidur lagi, aku ingin melihatmu."
Rasanya ada bunga-bunga di sekitar Taeri yang membuatnya merasa bahagia. Ada perasaan haru juga yang membuatnya ingin menangis. Juga ada dorongan untuk memeluk lelaki di depannya hanya karena kalimat 'Aku ingin melihatmu' yang baru Yoongi katakan.
Mungkin, keinginan Yoongi itu hanya keinginan kecil. Tapi melihat dari bagaimana kondisi tubuh Yoongi sekarang, pasti butuh tenaga ekstra untuk dia bisa tetap terjaga dalam waktu lama. Sejak dibawa ke Rumah Sakit untuk yang kesekian kalinya sekitar dua minggu lalu, Yoongi lebih banyak tidur. Kunjungan pertama Taeri sehari setelah Yoongi dibawa ke Rumah Sakit, lelaki itu tidur karena pengaruh obat. Kemudian minggu lalu ketika Taeri datang, Yoongi juga tidak sedang dalam kondisi terjaga.
Di hari-hari biasa juga, lelaki itu memang tidak terjaga dalam waktu lama. Selain karena pengaruh obat juga karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan. Berkomunikasi dengan Yoongi bahkan lewat ponselpun sulit sekali rasanya. Taeri terkadang mengirim pesan di pagi hari sebelum dia mulai sibuk bekerja. Yoongi membalas di siang hari ketika lelaki itu terjaga. Kalau Taeri cukup sibuk dan baru bisa membuka ponsel di sore hari saat pulang kerja, biasanya Yoongi sudah memasuki sesi istirahat malamnya. Jadi jika wanita itu tetap membalas, ada kemungkinan pesannya akan dibalas dini hari -- jika Yoongi tanpa sengaja terbangun ketika perawat mengecek kondisinya -- atau lagi-lagi dibalas di siang hari saat Taeri sibuk, begitulah siklusnya.
Sesekali Taeri menyempatkan melihat ponselnya di siang hari demi membalas pesan Yoongi, tapi itu tidak bisa sering dia lakukan. Pernah mereka berjanji akan melakukan video call di sore hari -- itu jam dimana Taeri benar-benar baru sampai di rumah dan Yoongi berusaha keras untuk bisa tetap terjaga -- dan nyatanya hal itu hanya berhasil dilakukan sekali.
Intinya, berkomunikasi dengan Yoongi itu memang susah sekali belakangan ini. Dan jujur saja sebenarnya Taeri sangat merindukan lelaki itu.
"Jangan dipaksakan," gumam Taeri yang hanya dijawab senyuman oleh Yoongi.
Yoongi menggenggam tangan Taeri, menatap lamat wajah yang hampir tiga minggu tidak dia lihat secara langsung. Di masa lalu, mereka jarang bertemu juga. Masing-masing tinggal di kota yang berbeda dan disibukkan dengan rutinitas harian. Berkomunikasi lewat ponsel juga jarang. Tapi di masa lalu entah bagaimana rasanya lebih ringan dan masih lebih mudah dibanding sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga's Fics
FanfictionBuku kedua dari Drabbles : Suga Kumpulan cerita fiksi dengan cast Min Yoongi. Terdiri dari drabble, ficlet, oneshot, twoshot, chaptered dari beberapa genre