Twilight (part 4 of 5 )

73 10 4
                                    

Pukul delapan malam, Taeri mendapat kabar dari Seokjin jika Yoongi sudah sadar. Taeri sendiri sudah pulang sejak pukul lima sore -- atas bujukan dari Seokjin dan keluarga Yoongi karena gadis itu tampak kusut dan lelah. Saat Yoongi sadar, hanya ada kakak dan kakak iparnya di sana baru setengah jam kemudian Seokjin, orang tua dan adik perempuan Yoongi kembali ke Rumah Sakit untuk melihat keadaan Yoongi.

Menurut Seokjin, Yoongi masih sedikit linglung. Lelaki itu bahkan belum mampu berbicara. Hanya beberapa kali membuka mata dalam waktu singkat lalu kemudian akan tidur lagi. Sayang mereka tidak bisa melakukan panggilan video call karena Yoongi masih di ICU. Tapi rasanya mendengar Yoongi sudah sadar itu saja sudah cukup bagi Taeri.

Besok sorenya, baru Taeri kembali menjenguk ke Rumah Sakit. Dari apa yang Nyonya Min ceritakan, Yoongi dipindah ke ruang rawat sejak siang tadi. Kondisinya sedikit membaik, bahkan dokter sempat memuji keadaan Yoongi karenanya. Terapi bisa kembali dilanjutkan mulai lusa jika kondisi Yoongi lebih baik dari sekarang. Sebenarnya, radioterapi memang cenderung tidak menimbulkan rasa sakit. Hanya saja kondisi Yoongi sepertinya termasuk kasus khusus. Taeri sendiri tidak tahu pastinya, tapi Seokjin pernah berkata ketika tim medis memutuskan mengobati satu bagian tubuh Yoongi mereka juga harus memastikan organ lain tidak terganggu. Itu sebabnya urusan pengobatan harus dibicarakan secara mendetail dan dipertimbangkan baik-baik. Salah satu alasan Yoongi tidak melakukan operasi pun karena hal itu. Terlepas dari efek yang mungkin terjadi pasca operasi otak, juga karena bisa jadi tubuhnya tidak sanggup untuk melakukan operasi lagi. Itu sebabnya lelaki itu lebih memilih melakukan terapi radiasi stereotaktis. Beruntung tumor yang dideritanya tidak tergolong tumor otak ganas.

Ruang rawat Yoongi sepi setelah Nyonya Min pamit untuk keluar, memberi ruang kepada Taeri untuk bersama Yoongi. Anggota keluarga Yoongi tidak ada di sini, ayah Yoongi kembali ke Daegu karena harus kembali bekerja. Adik Yoongi masih kuliah. Kakak Yoongi masih bekerja dan kakak iparnya sedang keluar untuk berbelanja kebutuhan rumah tangganya. Seokjin juga tidak ada disini. Tadi saat Taeri mengatakan dia akan mampir, Seokjin sudah menyampaikan bahwa hari ini dia meninggalkan Yoongi karena ada urusan pekerjaan yang cukup penting. Kalau dipikir-pikir, Seokjin memang lebih sering memantau pekerjaan mereka secara online sejak Yoongi dirawat. Bersyukur kedua lelaki itu merupakan kepercayaan bos mereka jadi posisi mereka tetap aman.

Kembali kepada Yoongi, lelaki itu masih terlihat tertidur. Ada rasa lega yang mengisi diri Taeri ketika dia melihat peralatan yang tersambung ke tubuh Yoongi lebih minim dari sebelumnya. Meski lelaki itu tetap memakai masker oksigen kali ini dan infus tentu saja. Taeri menggeser kursi yang ada di sebelah ranjang. Tanpa sengaja menimbulkan deritan pelan. Tapi sepertinya suara decitan kursi itu cukup nyaring bagi telinga Yoongi. Lelaki itu membuka mata mendapati Taeri yang duduk di dekat ranjangnya.

Banyak yang ingin Taeri ucapkan, namun melihat mata itu sedikit terbuka gadis itu justru tertegun. Hanya sedikit, itupun sepertinya Yoongi tidak mampu memberi respon lain. Terbukti darinya yang hanya tetap merespon dengan tatapan mata saja ketika Taeri meminta maaf karena membangunkannya.

Namun Taeri tahu Yoongi tengah mengajaknya berkomunikasi karena pandangan lelaki itu tidak lepas darinya. Dengan lembut Taeri menggenggam jemari Yoongi, dia dapat merasakan jemari Yoongi sedikit bergerak hingga Taeri mengambil inisiatif dengan sedikit mengusapnya demi memberi tanda bahwa dia merespon tindakan Yoongi.

"Terima kasih ya," bisik Taeri.

Keduanya tetap bertatapan hingga Taeri melihat setetes air mata jatuh dari sudut mata Yoongi.

"Sakit ya?" tanya Taeri, mendadak dia seolah ikut merasa terluka. Diusapnya air mata Yoongi. Gadis itu menatap mata Yoongi lagi, menarik nafas dan memutuskan untuk mengambil kesempatan berbicara. "Maaf jika kau harus berusaha keras untuk bertahan demi kami, tapi terima kasih. Jangan khawatirkan hal lain. Lakukan saja yang bisa dilakukan ok?" Taeri menarik nafas dalam, "Aku di sini. Aku sudah memutuskan untuk tetap di sini. Ayo kutemani sampai akhir."

Suga's FicsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang