Begitu tiba-tiba.
Kematian Yoongi seolah menjadi duka dan pukulan telak bagi semua orang di sekitarnya.
Tidak pernah ada yang menyangka, terutama keluarga dan para staff dari Hybe. Yang mereka tahu, Yoongi terlihat baik-baik saja. Terapi pertamanya berjalan dengan baik. Awal perjuangan yang baik, begitu yang ada di pikiran mereka.
Yang tidak mereka sadari, bisa jadi Yoongi memendam rasa sakit seorang diri.
Serangan jantung, tentu saja.
Itu adalah alasan paling masuk akal dan paling mudah diterima saat ini. Meski jujur saja Min Sohyun masih tidak sepenuhnya terima kematian bungsunya, namun dia, Min Jaehwan dan Min Geumjae menolak otopsi. Untuk apa? Toh Yoongi sudah tiada. Meski mereka mengetahui penyebab kematian Yoongi, itu tidak akan merubah fakta apapun.
Sekali lagi, semua begitu tiba-tiba.
Saking tiba-tibanya, Nara merasa setengah sadar ketika dia berada di ruangan ini dan ikut menyambut para tamu yang hadir. Rasanya, dia masih setengah percaya bahwa mereka datang untuk melayat Yoongi. Rasanya, Nara lelah sekali dan ingin segera pulang ke rumah mereka di Seoul -- dalam bayangannya, Yoongi masih ada di sana, menyambutnya saat pulang nanti. Rasanya dia ingin terbangun dari mimpi buruk ini. Yang sayangnya bukan mimpi.
Wanita itu lebih banyak menunduk, sedari tadi tangannya terus menggenggam gulungan tisu kesekian yang dia pakai untuk mengusap air mata yang sebentar-sebentar jatuh. Yunah -- kakak ipar Yoongi -- serta Nyonya Shin adalah dua orang yang bergantian menghibur Nara dan Sohyun. Mengingat dua wanita itu yang terlihat paling hancur dengan kepergian Yoongi.
Di sisi lain, keenam member Bangtan -- lengkap dengan Seokjin yang mendapat izin cuti -- terlihat sama terpukulnya. Masing-masing tenggelam dalam kesedihannya sendiri. Jungkook tidak banyak ambil bagian untuk menyambut tamu. Dia lebih memilih duduk di sudut ruangan, menunduk, minum, sesekali menangis. Terkadang, Jimin dan Taehyung akan menemaninya di sana, hanya berusaha ada di sisi si bungsu meski kedua lelaki seumuran itu juga tengah kebingungan menata perasaannya.
Senyum ceria di wajah Hoseok lenyap hari ini, hanya menyisakan senyum tipis yang sesekali dia tampakkan secara paksa ketika menghadapi beberapa kenalan. Namjoon berusaha tegar, meski dalam hati dia merasa menyesal karena tidak banyak menemani Yoongi di saat-saat terakhirnya. Sejak Yoongi terkena serangan jantung di gym dan dianjurkan untuk terapi, mereka beberapa kali berbicara tentang penyakit itu dan penanganannya. Namjoon menjadi sosok optimis yang meyakinkan Yoongi bahwa dia pasti sembuh, sama seperti dirinya yang bebas dari penyakit yang menggerogoti tubuhnya di masa kecil itu. Namun faktanya...Yoongi tidak sembuh, dia tidak bertahan.
Sementara Seokjin, dia tetaplah Seokjin yang biasanya. Yang berusaha terlihat kuat dan tegar. Seolah menopang semua keruntuhan ini seorang diri. Berdiri tegap menjadi garda pelindung terdepan yang siap melindungi member-membernya yang lebih muda di Bangtan. Meski dirinya sendiri sudah nyaris runtuh. Bagaimanapun, sejak di masa lalu Yoongi adalah orang yang menghabiskan paling banyak waktu bersamanya dibanding member lain. Di masa lalu, jika Seokjin hanya bersama member lain selama 10 jam perhari saat mereka bekerja, maka dia bisa memiliki 22 bahkan 24 jam per hari bersama Yoongi karena keduanya sekamar. Yoongi itu seperti sahabat, keluarga dan belahan jiwa. Tempat Seokjin bersedia membagi banyak hal dan mendapat berbagai hal baru.
Semua ekspresi kehilangan mereka tidak pernah lepas dari pandangan Minhyuk. Pria itu kembali menyesap minumannya perlahan. Bohong jika dia tidak merasa kehilangan. Mereka baru berbincang beberapa jam lalu. Minhyuk bahkan hampir ikut menangis ketika dia memeluk Min Sohyun. Saat wanita paruh baya itu menangis karena Minhyuk minta maaf tidak dapat menemani Yoongi berbincang terlalu lama hari itu padahal Yoongi terus memohon agar Minhyuk tidak cepat pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga's Fics
FanfictionBuku kedua dari Drabbles : Suga Kumpulan cerita fiksi dengan cast Min Yoongi. Terdiri dari drabble, ficlet, oneshot, twoshot, chaptered dari beberapa genre