"Kau bilang baru sembuh?" tanyaku seraya memperhatikannya mengeringkan rambut dengan hair dryer.
"Memang," jawab Yoongi, melirik sekilas di tengah kegiatannya.
"Lalu kenapa malam ini tiba-tiba keluar?"
"Ini sudah direncanakan. Lagipula aku sudah tidak apa-apa."
'Iya. Kau tidak apa-apa, aku yang panas dingin melihat performancemu,' batinku.
"Bagaimana penampilanku?"
"Hmm? Bagus," 'Cukup untuk memporak-porandakan hati para wanita.'
"Sungguh?"
"Iya, kenapa? Tumben bertanya?"
Yoongi mematikan hairdryer, menoleh ke arah lain seolah menghindari tatapanku sebelum berujar pelan, "Pertama kalinya aku tampil dengan senior sendirian, tanpa member lain."
Aku tersenyum, bangkit dari dudukku dan menepuk pundaknya pelan, "Bagus kok, jangan khawatir."
'Tadi itu bagus sekali Min Yoongi, sungguh! Sungguh tidak bagus untuk kesehatan jantungku.'
"Kalau bagus kenapa kau datar-datar saja?"
Aku menghela nafas dalam, niatku untuk berjalan ke kamar dan mengambilkan baju untuknya tertunda. Dengan masih memasang senyum yang dipaksakan aku menoleh menatap lelaki yang kini tengah tersenyum miring seperti iblis penggoda manusia.
"Diam ya! Aku sedang dalam mode tenang malam ini."
"Kalau kau berada dalam mode berapi-api seperti biasanya juga aku tidak masalah."
"Aku mencoba terlihat sebagai wanita yang lebih baik untukmu Tuan."
"Kau tetap terlihat baik, berkelas dan dingin di luaran, bukannya kau berapi-api hanya di depanku? Orang lain mana tahu."
'Sinting! Dasar Min Yoongi! Dasar iblis! Jangan menggodaku dengan tatapan dan senyum itu!!!'
"Yoon diam ya!"
"Katakan sejujurnya bagaimana penampilanku tadi."
Kupejamkan mata sejenak, tanganku mengepal semakin erat seiring dengan langkahnya mendekat.
"Kau gila! Kau gila Min! Kau yang baru sembuh dari demam tapi aku yang panas dingin. Aku sudah berniat untuk tidak mengganggumu malam ini agar kau istirahat, tapi nyatanya kau malah sudah berada di atas panggung. Bertingkah seperti itu, semenggoda ituuuu!!! Lalu tanpa rasa bersalah kau bilang akan mampir, ingin menumpang mandi, sekalian saja bertemu mumpung akhir pekan. Huh sesantai itu."
Yoongi terkekeh, "Nah, aku lebih suka kau menggebu-gebu seperti ini, hanya di depanku."
'Dan aku juga suka kau yang seperti ini, yang kuharap hanya di depanku.'
Tangan Yoongi bergerak pelan di sisi kiri wajahku, tubuhnya hanya berjarak beberapa centi meter dariku. Cukup dekat sampai aku bisa melihat dengan jelas dua tahi lalat yang mengintip dari bagian dadanya yang terbuka di balik bathrobe putih yang dia pakai.
Aku menelan ludah dan menggenggam tangannya, memejamkan mata sekilas sebelum aku menatap matanya tajam, "Kau berjanji tidak akan menyentuhku."
Mata Yoongi mengerjap cepat, tatapan tajamnya melembut dalam hitungan detik, "Maaf," ujarnya.
"Berhenti seperti itu Yoon, aku tidak tahan godaan, asal kau tau itu," kulepaskan tangannya yang kini sudah turun, tidak lagi berada di sisi kiri wajah dan leherku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga's Fics
FanfictionBuku kedua dari Drabbles : Suga Kumpulan cerita fiksi dengan cast Min Yoongi. Terdiri dari drabble, ficlet, oneshot, twoshot, chaptered dari beberapa genre