👻MDS 42 || Akhir Perjalanan Sheina

4.4K 480 49
                                    

Part kali ini ada lebih dari 2k kata, jadi siapin niat kalo mau baca biar ga bosen HEHEHE.

Selamat membaca

Jangan lupa vote + komen!

✧✧



"Ngga. Gue kenal Rey."

Orang ini sedang bercanda? Selama tinggal bersama Rey, sama sekali Sheina tidak pernah mendengar teman abangnya yang bernama Rangga.

Sheina mundur selangkah sebab jarak mereka terlalu dekat. Mau bagaimanapun, ia harus berhati-hati dengan orang asing, apalagi jika orangnya sok akrab.

"Dua minggu lalu, Rey pernah cerita ke gue tentang rencana buat cari ayahnya. Berdasarkan cerita dia, gue punya kesimpulan kalo ayahnya udah ninggalin dia dari kecil demi pekerjaan barunya, tapi gue ga tau itu pekerjaan apa. Bener begitu?"

Sheina terdiam sejenak, membiarkan suara bising jalanan menemani obrolan mereka. Apa yang diucapkan Rangga barusan memang benar, tapi kenapa Rey memberitahu urusan pribadinya pada orang lain? Rey yang Sheina kenal tidak mungkin membagikan masalah pribadinya, sekalipun itu teman terdekat. Ia akan memilih untuk bercerita ke Sheina saja.

Karena tak kunjung ada jawaban, Rangga merogoh saku jaket. "Biar lo percaya, gue ada bukti." Ia mengulurkan tangan memberi gawainya kepada Sheina.

Rey

Ga, lo masih inget kan gue pernah cerita ttng ayah gue?

Iya masih. Kenapa?

Gue mau jalanin rencana itu skrng aja

Lah beneran? Napa mendadak?

Mending mendadak kek gini, drpda ditunda" trs

Gue titip adek gue ke lo ya, bisa kan? Nanti gue serlok alamat rmh gue biar lo bisa ke sana dan jelasin ke adek gue. Dia pasti bisa ngerti

Ngga ke om lo aja? Klo dia ga percaya sama gw gimana?

P

Woi

Anjir langsung off

Jari Sheina berhenti menggulirkan layar ketika sampai di bagian bawah chat. Hari serta tanggalnya sama persis saat Rey juga mengirim pesan padanya. Sheina kira hanya dirinya yang diberitahu tentang hal itu, tetapi ternyata ada orang lain juga.

Rangga berdeham sambil memberi isyarat menggunakan sorotan matanya agar Sheina mengembalikan ponsel miliknya.

"Nih," ucap Sheina.

Rangga hendak menerima handphone-nya, namun tiba-tiba Sheina menarik kembali tangannya yang terulur tadi.

"Handphone gue jangan lo embat! Harganya ga sampe dua juta!" sungut Rangga tak terima.

"Dih, ngapain juga gue ambil. Gue cuma mau nanya. Lo beneran temen abang gue? Yang tadi bukan fake chat, 'kan?"

"Beneran! Kalo lo ga percaya yaudah, gue juga males ngurusin lo!" tukas Rangga semakin menaikkan nada suaranya.

MEREKA DI SINI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang