⚠️ PRIVAT ACAK, FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️
Braak!!!
Manik coklat tajam itu menatap tajam gadis mungil yang saat ini sedang menatapnya balik dengan bingung. Pria itu tiba tiba menarik kasar rambut panjangnya yang sudah terlihat sangat kusut.
"MULAI SE...
1. Silahkan follow WP, Ig dan tiktok author sebelum baca cerita ini
2. Vote and komen yang banyak kalau mau ceritanya di-up
3. Nggak usah bawa bawa cerita lain di lapak ini, bahas cerita lain itu di lapak author itu sendiri jangan di lapak orang
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ANJING!!"
Drap...drap...drap...
Langkah cepat dari seorang pria tua setengah baya mengisi keheningan hutan gelap itu. Nafas pria itu sudah sangat terengah engah, namun dia terus berlari ke depan tanpa menoleh sedikitpun.
"CEPAT TANGKAP DAN BUNUH DIA!!"
Sekumpulan pria berpakaian hitam yang sedari tadi mengejar pria itu tiba tiba berhenti sejenak dan mengangkat senjatanya. Mereka mengarahkan itu ke pria tua tadi.
Dorr!! Dorr!!
Dua tembakan mengenai kaki pria itu. Mereka saling menoleh dan mengangguk pelan lalu melanjutkan langkah mereka untuk mengejar pria tua tadi.
"Hah...hah...hah..."
"Sial..." Pria tua itu berusaha terus berlari sambil menahan rasa sakit yang terasa dari kakinya yang terkena tembakan tadi.
Brukk!!!
Tubuh pria tua itu tersungkur ke tanah saat tiba tiba 5 orang pria kekar muncul dari depannya dan mendorongnya mundur.
Tubuh pria itu bergetar hebat saat sadar kalau di arah belakang maupun depan dia sudah dikepung.
Belum lagi, orang orang yang mengepungnya membawa lengkap senjata api yang bisa kapan saja melukainya.
"Bos menyuruh kita membunuh dia." ucap salah satu dari orang orang itu.
Mereka menatap satu sama lain sekali lagi kemudian mengangkat senjata mereka secara bersamaan dan mengarahkannya ke pria tua itu.
"JANGAN BUNUH SAYA!! SAYA BELUM MENEMUI ANAK SAYA, SAYA MO-"
Dorr!! Dorr!! Dorr!!
Puluhan tembakan menembus kepala, jantung, bahkan tangan dan kaki pria itu. Saat itu juga, tempat itu langsung penuh dengan darahnya.
Tubuhnya tumbang saat itu juga.
Kesadarannya semakin melemah
Sebelum mata itu terpejam sepenuhnya, dia mengeluarkan sebuah benda dari sakunya dengan tangan gemetaran dan menatap dalam benda itu.
