☠️BAB 1 : LABIL☠️

154K 11.5K 2.9K
                                    

️⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH⚠️

Ig : eliovanya153
Tiktok : cuma manusia

Follow akun WP + Ig + tiktok author sebelum baca cerita ini

Jangan jadi siders, biasakan coment dan vote. Ingat coment dan vote itu gratis.

~ • ~

"Mulutnya berbicara seolah ingin membunuhku, tapi tindakannya berbicara seolah ingin menjagaku. Dia pria labil yang berhasil membuatku bingung."

Alena Sanjaya

~ • ~

Razkal kembali menarik rambut Alena padahal gadis itu sedang berusaha mengontrol nafasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Razkal kembali menarik rambut Alena padahal gadis itu sedang berusaha mengontrol nafasnya.

"MULAI SEKARANG JALANG INI BAKAL JADI PACAR GUE!!"

Mata Alena melotot seketika saat mendengar itu, dia mendongak dan menatap Razkal tajam.

"Apa maksud lo?"

Razkal tersenyum smirk, dia tiba tiba meraih tangan Luna dan mencium kecil pipinya di depan Alena yang baru saja dia jadikan sebagai pacar.

Gila? Tentu saja, karena itulah Razkal.

"Azka..." Wajah Luna memerah, siapa yang menyangka Razkal akan melakukan hal itu lagi setelah 1 tahun lamanya mereka putus.

"Ayo, tinggalin aja jalang ini."

Luna menoleh pelan ke Alena, dia menatap gadis itu dengan tatapan meremehkan.

Sreek...

Luna meraih tangan Razkal, tersenyum manis ke pria itu dan menariknya pergi dari sana.

Tapi sesaat sebelum dia pergi, dia menginjak tangan Alena yang masih menyentuh lantai dengan ujung high helsnya.

Razkal melihat hal itu, namun dia hanya diam sambil terus mengikuti langkah Luna tanpa berniat menolong Alena sedikitpun.

"Cowok stress..."

Alena berkata lirih sambil menatap tangannya yang sudah berdarah karena injakan Luna. Bukan hanya itu, bahkan pipinya menjadi sangat merah karena tamparan Razkal.

"Kasian banget ya dia hahaha..." Tawa mengejek itu kembali terdengar jelas di telinga Alena.

"Habis dijadiin pacarnya Razkal eh ditampar, mana si Razkal malah pergi sama mantannya."

"Tapi anak pembunuh emang cocok dapet perlakuan kayak gitu..."

Gelak tawa kembali terdengar, satu persatu dari mereka mulai melempari sampah ke Alena sambil mengumpat dan mengejek kasar.

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang