☠️Bab 29 : PENGKHIANAT ☠️

27.8K 2.9K 1K
                                    

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH⚠️

Ig : eliovanya153
Tiktok : cuma manusia

Follow akun WP + Ig + tiktok author sebelum baca cerita ini

Jangan jadi siders, biasakan coment dan vote. Ingat coment dan vote itu gratis

MINIM COMEDY DI CHAPTER INI
❗HARAP SIAPKAN MENTAL❗

~ • ~

"HUAAA!!! MAMAK MAPIA MAU DIREBUT, DINO MAU NIKAH SAMA MAMAK AJA BIAR KAKEK MAPIA GA BISA REBUT MAMAK!" Dino menangis Sangat kencang dan memeluk Alena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HUAAA!!! MAMAK MAPIA MAU DIREBUT, DINO MAU NIKAH SAMA MAMAK AJA BIAR KAKEK MAPIA GA BISA REBUT MAMAK!" Dino menangis Sangat kencang dan memeluk Alena.

Mata Alena dan Razkal sama sama melotot menatap Dino, "What?"

"Lo ya!!" Razkal berteriak dan mengambil sebuah sapu yang ada di sebelah sana, mengangkatnya lalu mengarahkannya ke Dino sambil mengejarnya.

"Mamak! Hua! Tolongin Dino!"

"Mamak mamok! Dia calon mamak 100 debay gue bukan mamak lo!" Lagi lagi Razkal tak mau kalah dengan anak kecil itu.

"Dia mamak aku!"

Alena tertawa saat melihat itu, dia berlari mereka sambil tertawa lepas. Saat saat seperti ini, bukankah mereka terlihat benar benar seperti keluarga asli?

"Kalian berdua!"

Keduanya langsung berhenti dan menatap Alena, "Ya?"

"Udah, jangan lari lari!"

Dino memasang wajah cemberut, dia memandang kesal Razkal lalu berlari ke Alena dan kembali memeluknya. "Udah malem, temenin tidur mak! Oke! Mamak mau! Yok ke kamar..."

"Heh, gue belum bilang ma-"

Tak mau mendengarkan kata kata Alena, Dino terus menarik tangan gadis itu menuju ke kamarnya. Kamar abu abu minim pencahayaan dengan interior besar nan mewah seperti milik orang dewasa. Apa ini benar benar kamar Dino?

"Ini kamar papak, Dino kangen papak." ucapnya pelan dengan nada sedih.

"Kalau gede, Dino mau jadi Mapia. Biar Dino cepet ke tanah terus ketemu papak." Alena lagi lagi menatap iba anak itu.

"Heh! Ga boleh gitu, udah yok tidur." Dia berjongkok dan membaringkan tubuh kecil nan ringan Dino ke ranjang. Anak itu tidak memejamkan matanya, tapi malah menatap langit langit kamar dengan kosong.

Melihat itu, Alena langsung naik ke ranjang dan duduk di sebelah Dino yang berbaring.

"Dino seneng..."

"Akhirnya ada yang nemenin Dino tidur lagi. Dino juga seneng, karena Dino bisa manggil sebutan mamak."

Alena menatap anak itu, mendengarkan apapun yang dikatannya.

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang