☠️Bab 18 : Time for revenge☠️

51.1K 5.7K 3.3K
                                    

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH⚠️

Ig : eliovanya153
Tiktok : cuma manusia

Follow akun WP + Ig + tiktok author sebelum baca cerita ini

Jangan jadi siders, biasakan coment dan vote. Ingat coment dan vote itu gratis

 Ingat coment dan vote itu gratis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunyi

Begitu keadaan suasana ruang rapat kediaman Wilson. Elena Wilson, dia duduk di tengah meja bundar panjang itu sambil menatap lurus ke pria pria tua yang duduk di sekitarnya.

"Kami tidak bisa menerima pemimpin bocil seperti anda, ayah anda yang cukup umur saja tidak bisa mengurus Wilson dengan baik apalagi anda."

"Benar, umur anda masih 17 tahun. Kami tidak bisa memiliki bos seorang anak kecil."

Elena hanya terdiam saat mendengar argumen argumen itu, dia menatap mereka semakin tajam.

"Apa...persetujuan kalian ada gunanya?" tanya Alena dingin.

"Tentu saja persetujuan kami memiliki wewenang di sini."

Kedua sudut bibir Elena naik ke atas, semakin tersenyum meremehkan mereka. Dia mengambil ponselnya, menunjukkan layar ponsel itu ke mereka.

Mata mereka semua melotot saat melihat kalau dari tadi ponsel itu terhubung dengan sebuah panggilan dengan kontak yang diberi nama "NYONYA BESAR"

Elena semakin tersenyum lebar, dia me-loudspeaker panggilan itu dan meletakkan ponselnya di tengah meja.

"Saya sudah menyetujui Elena untuk memimpin Wilson. Mulai sekarang dia adalah pemimpin di sini, kalian boleh pergi kalau tidak menyukainya. Tapi...nyawa kalian taruhannya."

Tuut...

Alena mematikan panggilan itu

"Ah...gimana dong? Kepemimpinan saya di sini sudah disetujui. Saya tidak bisa menolak." Elena tertawa kecil, membuat emosi orang orang itu seakan ingin meledak.

"Mulai sekarang, mohon kerja samanya kakek kakek saya..."

Untuk kali pertamanya, Elena menundukkan badannya di depan mereka. Tentunya dia melakukan itu hanya untuk memenuhi formalitas.

Setelah melakukan itu, dia segera keluar dari ruangan tanpa berkata kata. Meninggalkan orang orang itu dengan kondisi emosi yang meluap luap bagai api.

"Kakek??? Siapa yang dia sebut kakek?? Dasar anak kurang ajar!!"

"Nggak terbayang kita akan dipimpin bocil seperti dia..."

• ~ •

About AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang