"Ning yang ini ditaruh mana?" Ucap bella,salah satu mbak ndalem, yang tadi menemani aku belanja.
"Yang itu buat kamu aja"ucapku.
"Tidak ning,tidak usah,ini kan punya njenengan"tolak bella.
"Nggak papa, itu buat kamu aja,lagian bentar lagi umah aku nyambang,bawain banyak baju kok"
"Matur Nuwun ning"ucapnya.
"Sami2"balasku
Alasanku berbelanja adalah dikarenakan aku tak memiliki baju2 sesuai standart pesantren yang ku tempati ini,yaah setelah kuliyahku di Turky, selera fashionku pun juga berubah.
Tadi setelah pengaosan subuh,aku mendapatkan chatt WA umah ku lewat pengurus.
Katanya Umah aku harus belanja baju2 tunik dan juga beberapa sarung untuk pakaianku di sini ,nanti kurangnya Umah kasih pas ngunjingi kamu.gitu kata umah.
Tepat jam setengah delapan pagi,aku dijemput seorang mbak ndalem yang notabenya adalah mbak ndalemnya pondok ini,sepaket lengkap dengan mobil, plus sopirnya.
Mesti ini ulah umahku yang membujuk Bu Nyai sampai mempersiapkan semua hal yang menurutku berlebihan ini.
Aku ingat ketika kemarin Abah dan Umah masih menyowankan aku,Bu Nyai menawarkan kepada kami supaya aku di kamar ndalem saja.
Dan hal itu ku tolak mentah2,karna terlalu berlebihan.
setelah sedikit berdebat dengan umah.
Akhirnya aku mendapatkan kamar ini,kamar VIP bersama dengan Dewan Harian pesantren.Satu2nya kamar yang mempunyai kamar mandi,AC,handphone,dan juga kasur bertingkat.
Kamar yang lain hanya berisi lemari,kipas dan tidur dengan karpet.
Kamar mandinya pun berada agak jauh dari kamar.Saat ini aku sedang mendarus/nderes al Qur'anku diKursi bawah pohon bisbol di halaman pesantren.
Tiba2 konsentrasiku terganggu mendengar percakapan beberapa santri di belakangku.
"Eh, iya tau enak banget tuh anak,masih baru,Tapi udah di kamar VIP,lah kita?udah nem tahun di sini tapi tetep aja di kamar2 biasa "
"Palingan orang tuanya dia nyogok "
"Idih,mentang2 orang kaya"
"Kemaren dia juga belanja di butik deket Malioboro lo,keluar pake mobil ndalem lagi"
"Apa jangan2 dia dzurriyyah (keluarga ndalem) ya?"
"Bisa jadi "
"Tapi Ning Faza sama Ning Arwa yang dzurriyyah aja gak diistimewain segitunya."
"Iya yaa aku juga heran "
"Apa mungkin dia calonnya Gus Zain?"
"Ih,yang bener aja kamu"
"Gus Zain kan semenjak waktu itu ndak pernah pulang "
Aku yang mulai risih dengan percakapan mereka berusaha menyingkir ke tempat lain.
Ku sisiri teras gedung Al Khadijah yang menghubungkan antara halaman dengan perpustakaan pondok.
Entah mengapa aku merasa semua orang yang ku lewati melihatku dengan tatapan yang entah itu apa.
Ya sudah abaikan,lebih baik aku segera masuk dan melanjutkan mendarus Qur'an ku di pojok perpustakaan.
Aman dan nyaman.
______________________________
Btw gais
Kalian anak pondok bukan
Kalo bukan yaa ndak papa
Misal kurang paham ama kata2 ato istilah laennya
Nanya aja gpp.Tinggal tulis pertanyaan kalian di kolom komentar OK..
See you
Emuach.;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Gus
RomanceRARA POV "Menikah menikah menikah,gue mondok di sini belom ada sebulan udah mau dinikahin ama gusnya".curhatku pada ayu,sahabat mondokku di Malang dulu,sebelum kuliyah di Turkey,kebetulan kita sepondok lagi. Belum ada satu bulan mondok Rara sudah d...