tiga puluh empat

835 40 0
                                    

Happy reading !!!
^-^


.

AUTHOR POV
.
Rara sudah berada di pondok lagi sekarang.

Dia menolak untuk ikut sowan dengan alasan sakit perut ingin ke kamar mandi.

Ya,Rara sengaja menghindari bertemu Gus Zayn sebenarnya.

Rara tau sowan Abah dan Umahnya itu tak akan sebentar,seperti biasanya.

Jadi dia memutuskan untuk berberes dan menemui para bestienya dulu.

Sedangkan di ndalem,Kyai Nawawi sudah mendengar kedatangan putra sahabatnya  kemarin,jadi beliau melarangnya untuk datang kembali karena beliau akan sowan sekalian mengantarkan Rara.

"Jadi bagaimana kalau pernikahannya dipercepat saja?"tanya Abinya Zayn setelah Zayn mengutarakan isi  hatinya.

Kyai Nawawi tambak diam berfikir dengan serius.

Satu menit kemudian Kyai Nawawi mengatakan.
"Bagaimana kalau akadnya sekarang saja?nanti untuk resepsinya bisa kapan saja".

DEG

Gus Zayn sungguh sangat terkejut,dia bahkan belum mempersiapkan apapun.

Tapi Gus Zayn bingung kalau harus menolaknya.

"Kami setuju"ujar  orang tua Zayn.

Gus Zayn menghela nafas pasrah.

"Bagaimana nak Zayn kamu siap?"tanya Kyai Nawawi.

"I--insyaalloh pak Kyai"jawab Zayn gugup.

Bahkan keringat dingin turun dari dahinya,serta dadanya berdebar tak karuan.

Uminya Zayn pergi sebentar untuk mengambil cincin berlian dan juga mukenah sutra yang sudah ia siapkan dari dulu saat pergi umroh sebagai mas kawin.

Sedangkan Kyai Nawawi memerintah kang ndalem untuk memanggil kedua kakaknya yang tak tinggal jauh dari ndalemnya untuk  dijadikan saksi.

Setelah semuanya siap,Kyai Nawawi  menjabat tangan Gus Zayn erat.

"Ankahtu nikakhaha bimahrin madzkuuri haaalan"aqad qobul yang telah di ucapkan Zayn dengan sekali tarikan nafas setelah Kyai Nawawi mengucapkan aqad ijabnya.

Membuat semua orang disana tersenyum bahagia.

PRAAANGG!!!
Suara pecahan beling terdengar menggelegar di ruang tengah tempat berlangsungnya acara.

Suara guci yang terletak di sudut ruang tamu Kyai Nawawi terpecah  belah karena ulah seorang gadis yang baru saja datang dan tak sengaja mendengar ijab qobul itu.

Mata wanita itu berderai air mata sambil berlari meninggalkan ndalem dan mengabaikan beberapa orang yang berlari mengejarnya.

Sedangkan semua orang di ruang tengah itu diperintah tidak menghiraukan apa yang terjadi di ruang tamu oleh pemilik ndalem,meski beliau sendiri penasaran.
Dikarenakan do'a yang belum di bacakan.

Setelah itu semua menunduk khidmat dengan mengangkat kedua tangan sebatas dada dan mengamini do'a panjang yang Kyai Nawawi bacakan.

Tadi Bu nyai Nafisah,Umi dari Zayn sudah memberi isyarat pada 2 mbak ndalem untuk memastikan apa yang terjadi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kependekan yaa??
Maaf...
.
.
.
.
.
.
.
Boleh kasih bintang kok tapi.
Hehe

Eh

.
;)

Dear My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang