dua puluh sembilan

918 49 2
                                    

RARA POV

"Bah,Umah Rara ke toilet bentar yaa"izinku pada Abah dan Umah.

Hari ini aku sedang nderek Abah untuk mengisi sebuah acara di Surabaya,dan sebelum pergi ke lokasi Abah mengajak kita ke sebuah restoran faforitnya,jadi nanti setelah acara Abah selesai.Abah berniat mengajakku rekreasi,itung-itung hadiah kecil.

Dengan mudah ku temukan toilet,karena aku sudah sering diajak Abah kesini.

Setelah urusanku di toilet selesai,aku melihat seorang anak kecil  berusia sekitar 5 tahun sedang menangis sendirian di samping pintu keluar.

Tunggu

Dia sendirian?

Aku mendekati anak kecil itu lalu berjongkok agar tinggi badanku menyamainya.

Kurogoh tasku untuk mendapatkan sesuatu dari sana.

Taraaa.
Sebuah lolipop berbentuk love kugenggam gagangnya tepat didepan muka anak kecil itu.

Aku sangat mencintai anak kecil,jadi aku selalu sedia Permen,coklat/lolipop didalam tasku.
Dan terbukti,lolipopku  berguna.

"Mau?"tanyaku lembut.

Anak itu menghentikan tangisnya,memandangiku, mengangguk,lalu mengambil lolipop yang ku sodorkan.

"Sama siapa disini??"

"Papa"

Kuedarkan pandanganku namun ku tak menemukan seorang laki-lakipun.

"Dimana papa?"tanyaku.

Dia hanya menggeleng.

"Papaaaa"sekarang dia mulai menangis lagi.

"Kakak bantu cari  papa ya??"

Dia mengangguk membuatku gemas.

Kugendong anak kecil itu agar dia bisa leluasa melihat pada kursi-kursi restoran,atau barangkali orang tuanya lebih mudah melihatnya.

Ku susuri meja-meja yang berjajar rapi,dan aku menuju tengah-tengah restoran agar lebih mudah terlihat dan melihat.

"Papa"panggilnya sambil menunjuk ke suatu arah.

Aku mengikuti ke mana arah yang dimau anak kecil ini.

"Papaaa"panggilnya sambil merosot turun dari gendonganku.

"Ya ampun nak,papa udah nyari kamu kemana-mana,ternyata kamu disini "ucap pria bertopi itu lalu melihatku.

"Tadi dimas kejar kucing,terus kucingnya ilang,dimas gak tau dimana,terus ada kakak tolong dimas".ucap anak kecil itu dengan suara menggemaskan.

Lelaki bertopi itu tersenyum lalu berkata.

"Terimakasih banyak mbak sudah menemukan anak saya"

"Sama-sama pak,kalau begitu saya pamit dulu"ucapku seraya tersenyum.

Aku berbalik badan untuk kembali ke tempat Abah,namun saat aku berbalik,gamisku terinjak kakiku,sehingga keseimbangan ku hilang.

Dan aku terhuyung dan tak sengaja  menabrak dada seseorang.

BRUK

aku terjatuh bersamaan dengan orang yang kutabrak sehingga aku menindih tubuhnya.

Semua terjadi begitu cepat dan aku memejamkan mataku.

Aku membulatkan mataku setelah sadar dan buru-buru menyingkir dari orang itu.

"Astaghfirullihal'adziim "gumamku.

"Mmmmaaaaaaaf"ucapku sambil menunduk.
Tak berani kutatap wajah orang itu.

Pipiku rasanya memanas,Ya Alloh,aku sungguh malu sekarang.

"Rara"

Kudongakkan wajahku untuk melihat siapa orang yang kutabrak,mengapa dia mengenaliku?

"Gus Zayn!!"
Ucapku terkejut.

"Maaf sekali gus,saya benar-benar tidak sengaja,dan saya tidak tau kalau ternyata itu adalah njenengan".ucapku takut-takut.

"Tidak-tidak,harusnya aku yang meminta maaf karena tadi aku sedikit terburu-buru"

"Tidak Gus,saya yang meminta maaf "

"Baiklah kita sama-sama meminta maaf dan memaafkan,apa itu adil"

Aku tersenyum tipis,entah mengapa perasaanku menjadi sedikit hangat.

"Njih Gus,insyaalloh adil, ya sudah saya harus segera kembali,assalamualaikum"ucapku lalu buru-buru pergi meninggalkannya.

"Waalaikumsalam calon istriku"balasnya lirih,namun aku dapat mendengarnya sangat jelas.

Ataukah aku hanya berhalusinasi??






Gimana
Gimana
Gimana??
????

Alhamdulillah banget kalian betah baca sampai sini..


Moga hari kalian menyenangkan..

Aamiin

;)

Dear My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang