「🌺」 ── 𖤘 :: Kesal.

124 17 0
                                    

“Yo, Gojo.”

“Huh?” Gojo mengernyit. Cih.

Choso melangkah masuk ke dalam. Tangan kirinya menenteng kantong putih berisi buah-buahan. Memang agak berlebihan membawa makanan sehat untuk orang kuat yang terbaring di atas ranjang karena kelelahan—atas kecerobohannya sendiri.

“Nara tidak ada di sini, Choso,” ucap Gojo jengkel, untung dia pergi keluar buat beli makanan.

“Begitu.” Choso meletakkan kantong bawaannya di atas meja.

“Jadi? Kau mau apa ke sini?”

“Menjengukmu.”

“Kau bercanda?”

“Tidak.” Choso terkekeh. “Aku juga ingin menanyakan sesuatu.”

“Tanyakan saja.”

“Ini soal Nara. Gadis itu—”

“Eh? Kak Choso?”

Gojo dan Choso menoleh ke arah pintu. Menemukan Nara berdiri di sana dengan wajah penuh keringat, juga terengah-engah.

Gojo membulatkan kedua matanya.

“Oh? Kau habis dari mana, Nara?” Choso melangkah mendekat. Memberikan sapu tangan pada gadis itu.

“Ah, aku dari pesan makanan, Kak.” Nara menerima sapu tangan itu sembari menyunggingkan senyuman lebar. Mengatakan terima kasih pada Choso.

“Istirahatlah. Setelah ini aku akan langsung pergi,” kata Choso. Dengan lembut.

“Eh? Gak mau tinggal dulu?”

Choso melirik ke arah Gojo. Mendapati wajah jengkel pria itu, membuatnya paham lalu menatap Nara kembali. “Aku ada urusan. Sampai jumpa.” Dia mengelusi puncak kepala sang gadis lalu melangkah keluar.

Gojo hampir melompat turun dari atas ranjang melihat itu.

“Yaah, dia pergi.” Nara menatap pintu di mana Choso lewat.

“Baguslah. Tidak ada yang mengharapkannya juga di sini, sih.” Gojo bersedekap.

Ini mengesalkan.

「🌺」

MisunderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang