“Kalian pesan makanan?” tanya Geto.
“Iya. Satoru yang pesan. Kurir makanannya bakalan datang, kok," jawab Nara. Membalikkan halaman novel yang ia baca di ruangan tengah. Depan televisi. Di atas sofa.
“Oh? Kupikir kau akan masak. Padahal, malam ini aku sudah agak bersemangat buat makan masakan buatanmu, Nara.” Geto tersenyum, lalu duduk di samping gadis itu.
“Ha? Masakan Nara?” Gojo muncul dari belakang sofa. Mengernyit keras. Kenapa dia tidak berpikir tentang masakan Nara dulu sebelum pesan makanan?
“Oh? Sejak kapan kau di sana, Satoru?” tanya Geto. Melirik ke belakang.
“Baru-baru saja.” Gojo melangkahi sofa, lalu duduk tepat di antara Geto dan Nara. Penengah.
Membuat kedua orang itu harus bergeser sedikit.
Geto menaikkan satu alis. Menatap pakaian Gojo yang belum berganti dari seragam sekolah.
“Kau tak ganti baju, Satoru?” tanyanya.
“Ah? Aku habis menelepon orang rumah buat bawakan beberapa baju ke sini, sih.” Gojo menyandarkan diri.
“Hee? Omong-omong, kenapa kau tak mau pulang?”
“Malas.”
“Bukan karena tahu aku akan menginap di sini?”
Gojo melirik tajam. “Suguru sialan!”
Suara bel pintu terdengar. Membuat Geto dan Gojo menoleh ke arah sana, disusul Nara yang berdiri.
“Aku bakal bukain pintunya,” kata gadis itu berlari kecil.
“Apa kurir makanan?” tebak Geto.
“Atau malah orang dari rumahku?” Gojo mengernyit.
Mereka saling tatap, lalu Gojo berlari keluar. Meninggalkan Geto yang kaget.
“Oh? Paman kurir! Dan ... siapa, ya?” Nara mengerjap. Menatap pria bersetelan jas hitam yang berdiri di samping kurir pengantar makanan.
“Ah, saya mencari Gojo-san. Untuk memberikan pakaian yang dia minta,” kata pria itu sembari agak membungkuk.
“Ah, itu—”
“PAK TUA?!”
Gojo menubruk tubuh Nara, lantas melingkarkan lengan kanannya ke leher gadis itu agar dia tak jatuh.
“Ah, Gojo-san.” Pria itu mengangkat tas berukuran agak besar. “Ini pakaian yang Anda minta.”
Gojo menerima tas itu. “Oke, kau boleh pergi.”
“Ah, makasih, Paman.” Nara menerima kantong berisi makanan.
“Sama-sama, Nona!” Kurir itu melambai, lantas berjalan pergi.
Nara berbalik ke arah Gojo. “Ne, Satoru. Ayo makan!”
“Ooh, ayo.”
Nara melangkah masuk. “Aah, aromanya menggoda. Kayaknya makanan ini bakalan enak banget.”
Gojo cemberut. Aku ingin makan masakannya ....
「🌺」
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstand
FanfictionSedikit kisah dengan konflik ringan antara dua hati yang sulit menyatu karena kesalapahaman. Bagaimana cara mereka mengakhiri kesalapahaman itu agar perasaan cinta mereka saling terikat? ▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃ Original Story by Ann White. Cover Book E...