“Hee? Tidur mereka keliatannya nyenyak sekali.”
Geto mengusap tengkuk. Iris mata menatap ke arah Nara dan Gojo yang sedang tidur di bawah pohon. Pria itu lantas bersandar pada tiang di sampingnya. Memasukkan kedua tangan dalam saku.
“Kau ada di sana, Choso?” tanya Geto. Menyadari ada seseorang di balik tiang besar tempatnya bersandar ini.
“Ah, aku datang sebelum kau, Geto.”
“Begitu.” Geto menutup mata. Menyunggingkan senyum.
“Mereka berdua ....” Choso mengerjap. “Hanya seorang 'teman', ya?”
Geto membuka matanya. “Yaah, hanya seorang 'teman'.”
“Nara ... gadis itu. Sering membicarakan Gojo saat pergi denganku.”
“Oh? Itu kasihan sekali. Kurasa ... kau sudah tahu siapa yang gadis itu suka ‘kan?”
“Lalu? Gojo juga menyukai Nara, ya?”
“Kau bisa lihat sendiri sifat anak itu ke Nara.” Geto menutup matanya lagi. “Kurasa ... kau sengaja mengajaknya ke kafe waktu itu karena penasaran dengan reaksi Satoru, kan?”
“Kau benar.” Choso mengangguk. “Kalau begitu, apa alasan Nara mendekatiku?”
“Yaah, kurasa ... ada sesuatu yang mengganggu gadis itu hingga dia memutuskan untuk mengalihkan perasaanya dari Satoru. Aku juga tidak tahu ... dan tak pernah bertanya pada Nara karena kupikir ... itu cukup menyakitinya.” Geto mengedik. “Omong-omong, Choso ... apa kau menyukai Nara?”
Choso diam. Menatap ke arah sang gadis yang masih tidur dengan nyaman. Meski posisinya agak jauh, dia masih bisa melihat muka manis itu dengan jelas.
“Yaah, aku beruntung.” Choso terkekeh.
“Huh?”
“Aku hanya menganggap Nara sebagai adik kecil.”
“Begitu, ya?” Geto tersenyum. “Syukurlah. Dengan itu ... apa kau mau membantuku melakukan sesuatu?”
“Huh? Apa?”
“Untuk mereka berdua.”
Rencana menyatukan mereka.
「🌺」
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstand
FanfictionSedikit kisah dengan konflik ringan antara dua hati yang sulit menyatu karena kesalapahaman. Bagaimana cara mereka mengakhiri kesalapahaman itu agar perasaan cinta mereka saling terikat? ▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃ Original Story by Ann White. Cover Book E...