[7.1] Jalinan Tekad

21 8 2
                                    

5, Bulan Putih. Tahun 1939.

Begitu banyak hal terjadi sepanjang hari kemarin, sampai-sampai Rayford menyambut pagi hari ini dengan kebuntuan. Sarapan sesederhana roti hangat dan selai cokelat kacang terasa memualkan. Paham bahwa ia tak bisa diam dan membiarkan otaknya penuh, Rayford merapat pada jendela dan membukanya lebar-lebar.

Udaranya sarat akan aroma mendung yang khas. Salju pasti akan turun lagi menjelang siang, dan barangkali cukup deras, sehingga Rayford berpikir untuk menghabiskan seharian di laboratorium saja. Benar, sebaiknya begitu.

Sekarang beban di kedua pundaknya tak terasa begitu mengancam, ia mengambil buku catatan dan menulis serapi mungkin di sana—bermodal tulisan cakar ayam Khass yang masih lestari sampai saat ini.

Rayford mengetuk-ngetukkan ujung pena di meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayford mengetuk-ngetukkan ujung pena di meja. Ia menelusuri kembali catatan singkat itu untuk memperdalam pemahaman akan Dinasti Cortess. Ini pertama kalinya Rayford mendengar kedudukan secara resmi. Ia kira Klan Cortess memang paling dihormati sebagai penggagas dinasti—dengan Flarteus sebagai pewaris utama. Ia mengira Erfallen paling ditakuti karena jejak penjajahan yang mencapai hingga Dunia Selatan. Ia dan Caellan pun berpikir bahwa con Caltine mendapat kemuliaan di dinasti karena jasa mereka menggagas kelahiran Host; menginjeksi sel vehemos kepada manusia matang. Atau, bagaimana Alvaguer menjadi klan yang diperhitungkan karena kelicikan mereka dalam mempertahankan posisi di antara para klan lainnya. Begitu pula Tremaine, klan yang selalu menjadi anak tiri dinasti meski kepala keluarganya sangat dihormati.

Rayford tersenyum masam. Ternyata mereka semua memang memiliki kedudukan terurut. Pantas saja hubungan antar pewarisnya juga menggelikan. Sekarang jelas sudah mengapa Anthoniras masih mau menjilat kepada Flarteus yang semena-mena, atau Edwen yang memilih untuk menjauh dari para pewaris lainnya demi ketenangan diri. Pantas pula kalau Rayford selama ini juga menjadi perhatian para pewaris lainnya—bukankah Rayford juga terhitung sebagai sang pewaris?

Pewaris Caltine, klan yang sudah diresmikan oleh Cortessor?

Rayford merasakan debaran aneh di jantungnya. Di sisi lain, ia tidak menyangka bahwa dirinya selama ini termasuk jajaran para pewaris dinasti. Itu, kendati ia membenci dinasti, adalah sebuah ... kehormatan! Rayford ogah mengakui ini, tetapi jauh di dalam lubuk hatinya, ada semangat yang membuatnya bangga.

Ia punya peran di dinasti. Ia diperhitungkan. Itu berarti setiap langkah dan keputusannya bisa menjadi masalah bagi yang lain. Edwen barangkali tak memedulikan ini, tetapi Armandes sudah pasti tahu, dan melakukan langkah yang tepat untuk memastikan bahwa Rayford tidak terombang-ambing ke mana-mana dengan mencengkeramnya.

Benar. Armandes pasti masih ingin menguasai Klan Caltine.

Rayford tanpa sadar meremas pena di genggaman seiring dengan kejengkelan yang perlahan terbit. Sekarang kebanggaan akan posisinya juga membuat Rayford yakin pada kebolehannya memperjuangkan hidup.

ANTIROM: The Marionette ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang