ANTIROM: The Marionette ✓

[33.1] con Caltine Belum Usai

12, Bulan Air. Tahun 1939.

Perbedaan paling kentara dari Nordale, terutama Stentin, dengan Elentaire adalah langit dan aroma yang terhirup. Rayford tak pernah absen menyadarinya saat menginjakkan kaki di peron, atau di geladak kapal, atau di mana pun kakinya berpijak setelah ber-Etad. Langit Stentin identik dengan kelabu, kadang-kadang putih bersih yang meresahkan, dan langit biru tanpa noda seringkali muncul tanpa disadari. Curah hujannya tinggi. Sebagai seorang tabib ahli racik, hidung Rayford mampu mengenali aroma tanah basah yang pekat, daun segar, berlapis-lapis asap pabrik dan gas mobil, dan gelayut keringat ribuan manusia yang tak pernah padam, dan—pada saat haus—aroma darah yang mengalir di dalam nadi-nadi. Ini jelas berbeda dengan Elentaire yang melarang keberadaan berbagai transportasi berbahan gas. Hanya kereta-kereta kuda yang berseliweran di jalanan kota Elentaire yang lebar, atau sepeda-sepeda sewaan. Lapisan asap mencekik digantikan oleh aroma asin yang lengket.

Sehingga, ketika Rayford akhirnya mencapai Stasiun Kota Stentin, muncul sedikit rasa rindu akan ombak lembut di pelabuhan Elentaire. Oh, jika Tuhan masih mengizinkannya hidup, Rayford akan kembali bersekolah di Elentaire sekitar sepuluh tahun lagi. Selama itu, ia mungkin sudah melupakan aroma lada dan bawang putih yang menyelimuti apartemen Darsell, langit semburat ungu di penghujung sore, dan gemerisik ribuan herba kering di laboratorium Profesor Rikard.

Pria itu meninggalkan stasiun dengan berat hati. Untuk pertama kali, ia tak benar-benar ingin kembali ke apartemen aslinya. Koper dan tas tenteng di masing-masing tangan terasa berkali-kali lipat lebih berat, sehingga ia memutuskan untuk menyewa sebuah taksi.

Rayford melewati obrolan yang cukup panjang dengan sang pengemudi selama perjalanan, mengobati perasaan kalutnya akan perpindahan ini. Sedikit perkembangan akan Stentin; apakah Rayford sudah mendengar tentang kelahiran putri bungsu Ratu? Sudah. Apakah Rayford juga sudah tahu, jika sang putri dinamakan atas seorang Cortessa empat generasi silam? Nah, itu informasi baru untuknya ... dan Rayford sedikit geli saat sang pengemudi mengungkapkan teori konspirasi akan hubungan Raja saat ini dengan Dinasti Cortess. Secuil nama bahkan menjadi perdebatan hangat di seantero negeri, sekadar kecurigaan apakah Dinasti Cortess lagi-lagi telah menipu rakyat dan akan selamanya mencengkeram mereka.

Tentu saja itu benar. Rayford hanya tak mau mengungkapkannya. Ia sebatas menekankan bahwa Cortessor Alvaguer pasti telah berusaha dengan keras, dan sang pengemudi mulai mengira Rayford sebagai seorang ekstremis. Rayford tak lagi melanjutkan obrolan dengannya hingga mencapai ujung gang apartemen.

Oh, seandainya Eran ikut dengannya, perjalanan pulang pasti tak bakal seberat ini. Kekalutan Rayford menjadi berlipat ganda. Padahal belum juga genap tiga hari mereka berpisah! Oh, beginikah rasanya ketika ia boleh mencinta secara bebas? Ketika tidak lagi ada rasa ragu-ragu, maka inikah sensasinya?

Rayford menaiki tangga luar, meletakkan kopernya di ujung tangga, dan merogoh kunci. Ada terlalu banyak benda kecil di sakunya, sehingga ia harus menarik tangannya dengan susah payah, dan kuncinya terjatuh.

"Astaga."

Rayford baru saja akan berbalik untuk mengambilnya, tetapi keberadaan dua tanpa-wajah di belakangnya membuat Rayford melonjak kaget. Ia nyaris terjungkal, dan tangan-tangan dingin itu segera meraihnya.

"Apa-apaan ini?"

"Tuan Besar ingin Anda hadir," kata salah seorang, dan tanpa basa-basi lagi, ketiganya melumat lenyap. Ketika udara melonggar dan aroma roti hangat berubah menjadi perpaduan aroma buku berjamur dan kayu, Rayford menapak pada lantai marmer yang mengilap jernih, dan dikelilingi rak-rak buku raksasa sepanjang dinding.

Jantungnya bertalu-talu. Ini berarti ....

Kedua tanpa-wajah melepaskan cengkeraman, menghilang, dan tahu-tahu tubuh Rayford terangkat di udara. Rayford terkesiap ketika pintu aula menjeblak dan Armandes menerjang masuk. Suaranya menggelegar.