C - 07

1.2K 122 26
                                    

Mew terus berontak seiring dirinya ditarik paksa oleh 2 orang. 8 orang lainnya menjaga Mew di bagian depan & belakang serta sisi kanan kirinya.

Semakin lama, permukaan jalan semakin turun, menandakan sebentar lagi ia akan sampai di sebuah penjara bawah tanah. Membayangkannya saja sudah sangat mengerikan, apalagi jika dirinya benar-benar masuk kesana. "LLEEEEEPPPPPPPAAAAASSSSSSSSS!!!!! KALIAN PUNYA TELINGA TIDAK, HAH?? KUBILANG LEPAS!! SAYA BUKAN TERORIS ATAU PEMBUNUH! SAYA HANYA TERSASAR DI DALAM ISTANA JELEK INI--HOII!! SAYA TIDAK MAU KESANA!" Karena tidak ada satupun yang merespon ucapan Mew, membuat emosinya semakin mendidih.
"JAWAAAABBB!!! KALIAN TIDAK TAHU SAYA SIAPA, HAH?? SAYA, MEW SUPPASIT, PREMAN YANG PALING DITAKUTI DI BANGKOK!! LLEEEPPAAAAASSSSS!!!!" Berusaha menendang bagian paha pengawal didepannya, namun tidak sampai karena kakinya pendek. Tidak menyerah sampai situ, Mew terus menendang-nendang, walau ia tahu kemungkinan untuk kena sangatlah kecil.
"SAYA AKAN MENGAMPUNI PERBUATAN KALIAN KALI INI KALAU KALIAN LEPASKAN SAYA" Terus berontak seperti anjing rabies, berusaha melepaskan tangannya dari tarikan mereka.

.

CENGKLENG

TAK

.

Membuka rantai dan gembok jeruji besi lalu mendorong kasar tubuh Mew hingga tengkurap di lantai yang kotor. "Akhh!" Rintih Mew setelah kedua telapak tangannya mencium lantai penjara yang berpasir.

.

BRRUGHH

TAK

CENGKLENG

.

Kembali mengunci dan merantai jeruji lalu pergi begitu saja, meninggalkan Mew di penjara bawah tanah yang gelap. Sebuah obor kecil di pintu jeruji siap menemani Mew sepanjang malam yang gelap itu. "AARRGGHHHH!! SIALAN!" Berteriak sekuat tenaga, melampiaskan kekesalannya.
"GARA-GARA PRIA ITU, AKU JADI ADA DISINI! BRENGSEKK!! KALAU AKU KETEMU DIA LAGI, AKAN KUBUNUH LANGSUNG--AAAAAAARRRRGHHHHH AAARRRRRRRGGGGG. INI PENGHINAAN!! AKU TIDAK PERNAH DIPERLAKUKAN SE-HINA INI OLEH SIAPAPUN--BAJINGAANNN!!!!" Berontak dengan menggoyangkan jeruji besi sekuat tenaga hingga kelelahan lalu menunduk lemas, menyenderkan punggungnya ke dinding penjara.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶


Di ruang pesta,,,

"Phi, kemana saja? Mae cari'in dari tadi" Mendatangi Gulf dan Chara di gendongannya.
"Loh? Chara kenapa nangis?" Mengusap bekas air mata di pipi tembemnya.

"Pastikan dia makan malam" Ucap Gulf sambil menyerahkan Chara ke pelukan Adiknya dan berlalu.

Melirik sang Ayah yang telah pergi, Chara merengek turun dari gendongan dan mulai menarik tangan Pamannya. "Paman. Chara mau ketemu Mama--hikkss"

Shock. "M--Mama?" Chara mengangguk sebagai jawaban.
"T--Tapi Mamanya Chara sudah tenang di alam san----"

Menggeleng ribut. "Tidak! Mama ada disini, Paman. Hikss,, barusan Chara bertemu dengan Mama. Hikkss"

Destiny || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang