C - 14

887 87 15
                                    

"Cause you’re my only one Nan Na Nan Na~
Hai ter pen kon kon nun Nan Na Nan Na~
Mee ter yoo kieng khang chan Nan Na Nan Na~
Hai ter nun pen khong khwan Nan Na Nan Na~~"

Mew bersenandung di kala membersihkan hiasan kamar seperti meja, guci, serta foto keluarga di kamar pribadi Gulf yang mana perintah tersebut diturunkan oleh Gulf langsung.

"Mamaaaaa"

Chara masuk ke kamar dan memeluk Mew dari belakang tanpa aba-aba, membuat Mew terkejut dan berhenti di kegiatan bersih-bersihnya.

"Jangan kesini, nanti kotor. Aku pula yang diomelin Ayah kau" Menaruh kemoceng di atas meja lalu berbalik.

Chara menggelengkan kepala, masih dalam posisi memeluk pinggang ramping Mew.

"Chara mau Mama temani tidur siang"

"Kenapa harus aku?" Mew berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Chara.

"Karena Chara maunya sama Mama" Mempoutkan bibir mungilnya.

"Tapi aku----"

"Mama tidak mau temani Chara? Mama tidak sayang sama Chara?" Kedua manik cantik Chara mulai berair dan tak lama kemudian gadis kecil itu pun menangis.

Mew bingung harus bagaimana untuk menghibur Chara karena di dunia aslinya, Mew bukan tipe orang yang suka dengan anak kecil.

"Jangan nangis dong,, cup,, cup,," Mengusap air mata pada kedua pipi bulat Chara, sementara tangisan Chara semakin menjadi-jadi.

"Huaaaaaaaaa,,, hikss,,, hiks,,,, hikssss,,,"

Tanpa pikir panjang Mew menggendong Chara ala koala dan berjalan keluar kamar.

"Dimana Ayahnya sekarang?" Tanya Mew pada salah satu maid yang lewat.

Seolah tahu maksud Mew, maid itu menjawab, "Yang Mulia berada di singgasananya dan sedang ada per----"

Mew melenggang pergi begitu saja sebelum maid menyelesaikan ucapannya.

"---temuan" Menatap punggung Mew sambil menghela nafas kecil.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Mew berjalan cepat menuju suatu ruangan besar yang disebut singgasana kemudian memberikan Chara ke pangkuan Gulf tanpa melihat keadaan sekitar.

"Jaga anakmu, aku ini lagi sibuk tahu! Seharusnya kau sebagai Ayah itu harus men-----" Ucapan Mew terhenti ketika ia sadar bahwa se-isi ruangan menatap ke arahnya.

Mew benar-benar shock dan malu setengah mati.

Ketika Mew hendak meninggalkan ruangan, Gulf menarik pergelangan tangannya sampai terduduk di pangkuan, persis seperti posisi Chara.

"Silahkan lanjutkan debat kalian" Ujar Gulf sambil tersenyum.
Melirik ke arah Chara, "kenapa nangis, hmm? Matamu jadi bengkak, sayang" Ibu jari Gulf mengusap air mata Chara di pipi bulatnya.

Destiny || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang