C - 26

678 69 11
                                    

"Mew!!!"

Deg

Ahh,, suara ini---

Mew berhenti di tempat sambil mendengus lemah sebelum tubuh kecil nya di putar ke belakang tanpa izin.

Minho menatap Mew dengan wajah sumringah. "Kemana saja kamu kemarin? Aku mencarimu ke seluruh istana ini, tahu!"

Mengerjapkan mata sambil melirik ke samping. "Aku---sibuk"

"Sibuk apa?"

"Ada lah, tck! Kalau tidak ada kepentingan, biarkan aku pergi. Aku ini orang yang sangat sibuk, tahu"

Minho hampir tertawa mendengar penuturan Mew karena Minho sangat tahu kesibukan Mew selama ini. Ia hanya makan, tidur, dan bersantai di halaman belakang istana jika Chara tidak merindukan nya.

"Ikut aku" Minho menggenggam tangan kanan Mew tanpa izin.

Mew panik dan hendak melepaskan genggaman Minho. "H-Hah?! Tidak mau"

"Ayo lah! Sebentar saja" Minho menarik Mew hingga pada akhirnya Mew menurut sambil berpikir negatif bahwa Minho pasti ingin mengerjai nya lagi.

"A--Ahh! Pelan-pelan" Mew menahan nyeri di pinggul dan lubang bekas gempuran Gulf sebelumnya.

Sesampainya di lokasi tujuan, Mew bingung dengan keramaian yang ada. Banyak penjaga serta pelayan yang berdiri mengerubungi sesuatu di tengah taman yang berseberangan langsung dengan hutan yang begitu gelap dan tampak menyeramkan.

"Untuk apa kau bawa aku ke sini?" Tanya Mew.

"Kau akan tahu"

Begitu Minho sampai di antara mereka (pengawal dan pelayan), secara otomatis mereka membuka jalan untuk Minho serta Mew sambil menundukkan tubuh mereka 90°.

Ketika lewat, Mew merasa sungkan dan takut dalam waktu yang bersamaan. 

"Untuk apa kau membawa nya kemari, Minho" Mata elang Gulf berhenti di tangan Minho yang menggenggam tangan Mew begitu erat.

DEG

"GULF??!" Kedua mata Mew membelalak lebar.
*K-Kenapa dia juga ada di tempat ini sambil menunggangi kuda!!? Apa yang sebenarnya terjadi di sini?*

Minho menunduk hormat pada Gulf kemudian cengar cengir.

"Dia sedang lenggang, jadi aku bawa saja kemari"

Mew melototi Minho seolah ingin melahap nya hidup-hidup. *ANAK BANGSAT*

Gulf melepas tatapan matanya kemudian melihat ke depan, memandangi hutan rindang tersebut. "Jika kau terus memegangnya seperti itu, kapan acaranya akan dimulai? Aku tidak punya banyak waktu untuk di buang percuma"

Minho sadar lalu melepas genggaman tangan nya. "Baik" Melirik Mew.
"Kamu disini dan tunggu aku, ya" Mengedipkan satu mata, membuat Mew merinding di sekujur tubuhnya.

"Hah? Untuk apa aku menunggumu, sialan? Aku sibuk"

"Biar aku semangat di kompetisi ini jika melihatmu disini dan mendukungku"

Mew tidak bisa berkata apa-apa lagi lalu memukul kepala Minho.

"Aku yakin otak mu sudah rusak"

Minho tersenyum kemudian maju selangkah, membuat jarak nya dari Mew tersisa 20CM.

Minho mengangkat tangan kiri lalu menyelipkan rambut Mew di belakang telinga. "Jika ku katakan untuk menunggu, maka kau harus menunggu ku disini karena kau---"
*---penting bagiku, Mew*

Destiny || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang