C - 17

691 87 9
                                    

BRUGGHHH

BUGHH---BAGHHH

BUGHHHH

.

Satu per satu perompak ambruk di tanah sedangkan Mew, masih menutup wajahnya memakai kedua telapak tangan.

Perlahan Mew membuka tangannya ketika ia tidak merasakan sesuatu pada tubuhnya.

"Aw?" Melihat ke-3 perompak yang sedang merintih kesakitan dengan wajah bingung.

"APA YANG KAU LAKUKAN??"

"Hah?"

GREP

Menggenggam pergelangan tangan Mew.

"CEPAT PERGIIII!!!"

*S-Suaranya seperti---Gulf?*

Mew mengikuti setiap langkah seseorang di balik topeng yang terus menariknya entah kemana.

"P-Pelan-pelan---AH F*UCK! SSHH" Desis Mew ketika kaki nya tersenggol akar pohon yang keluar di atas permukaan tanah.

Pria itu segera berhenti dan bertanya, "kenapa? Ada yang terluka?"

"Matamu kemana??!!! Lihat!!" Menunjukkan jempol kaki yang berdarah.
"Kau niat nolong'in tidak sih?"

"Maaf" Segera menggendong Mew ala bridal tanpa izin, membuat Mew melingkarkan tangan nya pada leher pria tersebut secara otomatis.

"HUAAAAA!! A-APA YANG KAU LAKUKAN??! TURUN KAN SAYA"

Pria itu tidak menjawab dan terus jalan ke depan.

Mew memperhatikan wajah pria bertopeng itu dari jarak yang sangat dekat.

Pria itu memiliki rahang yang tegas, kulit yang putih kecokelatan bersih, dan memiliki fitur wajah yang sempurna.

Terlihat tampan di mata wanita.

Pria itu memakai terusan hitam bermotif bambu perak serta topeng berwarna hitam dengan setiap tepi berwarna ke-emasan.

Mew terus memperhatikan sampai tidak sadar bahwa pria itu telah berhenti jalan sejak tadi, berdiri sambil menatap ke arah mata nya.

Mereka bertatapan mata untuk beberapa saat sebelum, "sampai kapan kau akan melihatku terus?"

Mew tersadar, "hah?"

"Sudah sampai. Masuklah. Lain kali jangan keluar malam lagi. Bahaya untuk gadis sepertimu" Menurunkan Mew dari gendongan nya lalu mundur dua langkah.

"Gadis--APAAAAAA???!! KAU BARUSAN MENGHINAKU?!!!!" Menunjuk wajah pria tersebut.

"Obati luka mu dulu dan selamat malam" Pergi.

"Y--YAAAAKKK!!! TUNGGU!!!! URUSAN KITA BELUM SELESAI, BANGSATTT!!! KEMARI KAU--HEIII!!!"

Hening

Pria itu sudah menghilang di tengah gelapnya malam.

Mew masih saja marah-marah dan menyumpah sampai tidak sadar di belakangnya ada 2 orang berpakaian ala prajurit istana.

"Hei, pelayan Putri Chara, kenapa anda bisa ada di luar?"

"Cepat masuk. Kalau sampai Yang Mulia Gulf tahu, kami bisa di hukum"

Mew berbalik dan terdiam beberapa saat lalu melirik sekitar.

Istana??

TUNGGU DULU!!!

Kenapa pria misterius itu tahu jika Mew tinggal di istana? Padahal, sepanjang perjalanan, Mew tidak mengatakan apapun, apalagi tentang tempat tinggal nya.

Destiny || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang